Siapa Perempuan Pertama yang Masuk Ke Surga Selain Ummu Mukminin? Ternyata..

By sulthan on Senin, 22 Februari 2016

Anda pasti bertanya-tanya siapa perempuan pertama yang akan masuk Surga nanti kelak pada hari akhirat selain ummu mukminin. Sebagai kaum muslim Anda pasti mengetahui siapa-siapa saja ummu mukminin.
Ilustrasi muslimah
Nah, selain ummu mukminin siapa yang menginjak kakinya ke Surga golongan perempuan, mari lanjutkan kisah Fatimah bertanya pada Ayahnya Rasulullah SAW.
Pada saat itu, kurang lebih 1400 tahun yang lalu semasa Nabi Muhammad masih memperjuangkan Islam, Rasul sedang mengobrol dengan putrid kesayangannya Fatimah. Kemudian Fatimah menanyakan pada Rasul, “Ya Rasulullah, beritahu padaku siapakah wanita yang beruntung masuk surga pertama kali selain Ummum Mukminin?”, Rasulullah menjawab, “Ummu Mutiah.”
Karena mendapati jawaban tersebut tentunya Fatimah merasa kaget, siapakah perempuan ini ? Apa yang menjadikannya sehingga berhak masuk Surga setelah Ummu Mukminin. Berbekal penasarannya yang kuat, akhirnya Fatimah mencari keberadaan Ummu Muti’ah di sekitaran Madinah.
Pada saat itu Fatimah sudah menikah dan mempunyai anak yaitu Hasan dan Husein (cucu Nabi). Setelah mendapat izin dari suami dan mengetahui alamat rumah Ummu Muti’ah, keesokan hari Fatimah bergegas menuju rumah tersebut dan ditemani anaknya Hasan.
Sesampai di rumah Muti’ah, Fatimah mengetuk pintu dan memberi salam, kemudian dijawablah pemilik rumah.
“Siapakah Anda yang berada diluar?” tanya Muti’ah
“Aku adalah Fatimah, putri dari Rasulullah saw” sahut Fatimah
Karena dikunjungi oleh tamu mulia yaitu Fatimah anak junjungan alam Rasulullah SAW, Muti’ah senang dicampur kaget. Sebelum membuka pintu ia bertanya, Apakah Anda bersama orang lain?”
“Iya, saya bersama putraku, Hasan” Jawab Fatimah
Kemudian ia menjawab “Maafkan Fatimah, Aku belum meminta izin pada suamiku bila ingin menerima tamu seorang laki-laki”
“Tetapi, dia hanya seorang anak-anak” begitu jawaban Fatimah.
Kemudian, Muti’ah menyarankan agar Fatimah datang lagi besok setelah ia (Muti’ah) meminta izin suaminya agar Hasan bisa masuk.
Keesokan harinya, Fatimah kembali ke rumah Muti’ah. Hari ini Fatimah tidak hanya menyertakan Hasan tetapi Husein juga ikut. Jafi mereka bertiga menuju kediaman Muti’ah. Kembali Fatimah mengetuk pintu rumah Muti’ah. Muti’ah membuka pintu, tetapi setelah melihat dua orang anak laki-laki, pintu kembali ditutupnya.
“Maaf Fatimah, saya hanya meminta izin pada suami untuk Hasan”
“Dia juga anakku, Husein” kata Fatimah
Kembali Muti’ah menyarankan agar Fatimah datang lagi besok setelah ia (Muti’ah) meminta izin suaminya agar Husein bisa masuk.
Nah, pada esok harinya. Fatimah benar-benar baru bisa memasuki kediaman Muti’ah ini bersama kedua anaknya. Tidak ada kemewahan dari rumah  tersebut, sangat sederhana, rapi, bersih dan wangi. Dan pemilik rumah juga terlihat berhias diri karena akan menyambut suaminya pulang. Karena sifat Muti’ah yang berhias menunggu kedatangan suaminya, diam-diam Fatimah kagum dengan Muti’ah.
Tidak lama Fatimah di rumah tersebut, dan Fatimah segera pulang.
Keesokan hari Fatimah datang kembali. Pada hari ini Fatimah dibuat kagum karena Mutia’ah sedang sibuk menyiapkan perlengkapan mandi sang suami dan menemani suaminya masuk ke dalam kamar mandi.
Selain itu, Muti’ah sudah menyiapkan makanan yang telah dimasaknya sendiri. Sebelum suaminya makan, Muti’ah mengeluarkan sebuah cambuk dan berkata pada suaminya, “Wahai suamiku, sekiranya makananku tidak berkenan di lidahmu, cambuklah aku sebagai hukuman”
Kemudian, Fatimah sudah mengerti kenapa Rasulullah SAW mengatakan bahwa Ummu Muti’ah, perempuan pertama yang menginjakkan kakinya di Surga setelah 4 orang ummu mukminin Maryam, Fatimah, Khadijah dan Asiyah.
Semoga sahabat dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut. Wallahualam