Ternyata, Memakai Lensa Kontak Mata yang Murahan Bisa Menyebabkan Kebutaan

By sulthan on Senin, 22 Februari 2016

Dari mulai resiko yang ringan seperti iritasi sampai resiko yang sangatlah fatal, yakni kebutaan. Inilah dampak dari penggunaan lensa kontak di mata tanpa pengawasan dokter. Selain itu banyak masalah serta keluhan biasanya mulai akan Nampak belakangan hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan dari University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands, University of La Laguna beberapa waktu yang lalu pada  153 pasien yang mengalami masalah lensa kontak, didapatkan sejumlah 90 masalah dengan tanpa tanda-tanda infeksi.


Meskipun tak ada tanda-tanda infeksi, nyatanya sejumlah 65, 9% lensa terkontaminasi dengan pathogenic acanthamoeba serta 30% amuba diketemukan sangatlah patogen. Acanthamoeba adalah type protozoa yang banyak ditemukan di tanah serta kerap didapati di air bersih. Spesies ini umumnya mengonsumsi bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi pada manusia. Tentunya sangat mudah untuk menginfeksi manusia.

Tidak cuma didunia, masalah masalah mata disebabkan pemakaian lensa kontak di Indonesia juga mulai nampak. Satu diantara dokter spesialis mata dari Graha Amerta RSUD dr Soetomo, dr Hendrian D. Soebagyo, Spm mengatakan, sedikitnya ada 50% pasien yang mengalami masalah mata lantaran lensa kontaknya terkontaminasi oleh amuba. Dan 1 Persen diantaranya bahkan mengalami kebutaan permanen.

”Ada tiga pasien yang saya tangani mengalami kebutaan lantaran pemakaian kontak lensa yang kurang pas, ” kata dr Hendrian yang juga berpraktik di RS Siloam Surabaya ini.

Masih tetap menurut Hendrian, walau tak ada data pasti perihal berapakah jumlah pasien yang alami masalah disebabkan pemakaian lensa kontak, jumlah masalah itu selalu jadi tambah.

”Kasus keluhan yang paling banyak yaitu iritasi mata disebabkan ketidaktahuan pasien sendiri dalam memakai lensa kontak dengan benar. Dan juga didukung pengetahuan untuk selalu menjaga lensa kontak ” tuturnya.

Hendrian menuturkan memanglah masalah iritasi enteng dapat sembuh dengan cara keseluruhan. Tetapi, banyak masalah infeksi lantaran pemakaian lensa kontak meninggalkan sikatrik atau sisa luka di kornea. Untuk sikatrik enteng berupa nebula, untuk tengah berupa makula, sedang sikatrik berat berupa lecoma serta telah menganggu pandangan pasien. Diluar itu bentuk lecoma juga tampak terang oleh mata lantaran tidak tipis serta sangatlah menganggu pandangan pasien, bahkan juga dapat menyebabkan kebutaan.

Dampak lain pemakaian lensa kontak dekoratif, sambung dr. Hendrian, yaitu konjungtivitis (infeksi pada konjungtiva) atau peradangan pada selaput lendir, alergi, pembengkakan, serta rusaknya kornea mata. Hal semacam ini menyebabkan turunnya pandangan, serta bikin mata lebih peka pada cahaya.

”Bila infeksi telah mengakibatkan kebutaan, tak ada obat atau operasi yang dapat dikerjakan kecuali keratoplasti atau pencangkokan kornea, ” tegasnya. Untuk dilakukan keratoplasti, urai Hendrian tak gampang, lantaran untuk menanti pendonor kornea juga memerlukan waktu yang tepat.

Diluar itu, walau operasi pencangkokan kornea jalan lancar, terus ada resiko penolakan badan pada kornea itu. ”Kebanyakan pasien memakai lensa kontak cuma untuk kosmetik saja, mereka tak pikirkan resikonya” katanya.

dr.Hendrian merekomendasikan untuk calon pemakai lensa kontak baiknya memerhatikan banyak hal. Sebaiknya memikirkan kebaikan dan hal-hal yang buruk bisa terjadi pada mata. Selain itu pasien juga apakah menderita penyakit lain seperti laergi debu. Ini bisa menjadi alasan untuk pasien tersebut menggunakan lensa kontak mata.
Diluar itu, cermati juga aspek umur. Hendrian memberikan sebaiknya pada anak-anak, orang lanjut usia, serta penderita degradasi mental sebaiknya tidak perlu memakai lensa kontak. Semoga bermanfaat. (sumber helozi.com)