CARA MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN PAUD

By sulthan on Kamis, 13 Juni 2013

Kegiatan menyusun rencana pembelajaran sebaiknya tidak dilakukan oleh pendidik PAUD seorang diri. Kegiatan tersebut perlu melibatkan teman sejawat untuk bertukar pemikiran, curah gagasan, diskusi dan berbagi pendapat. Dengan mengembangkan strategi tersebut, rencana pembelajaran yang dibuat akan lebih efektif. Adapun jenis-jenis rencana pembelajaran yang perlu disusun oleh pendidik PAUD adalah sebagai berikut:

a. Rencana Pembelajaran Jangka Panjang
Rencana pembelajaran jangka panjang berisi rencana kegiatan anak untuk satu tahun. Rencana pembelajaran juga akan memberikan gambaran tentang kegiatan kunjungan ke luar dan acara-acara khusus yang akan dilakukan sesuai dengan peristiwa khusus yang terjadi pada bulan-bulan tertentu seperti hari kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.


b. Rencana Kunjungan ke Luar sekolah  (studi wisata)
Bila memungkinkan dapat dibuat rencana kunjungan ke luar. Kunjungan ke luar berisi rencana kegiatan anak untuk mengunjungi suatu tempat pada saat tertentu. Rencana ini mencakup persiapan-persiapan yang perlu dilakukan, antara lain; rute perjalanan, hal yang paling menarik bagi anak dari tempat tersebut, dimana anak akan makan siang dan dimana anak harus ke toilet, transportasi yang akan digunakan serta keterlibatan orangtua dalam kunjungan. Pendidik PAUD perlu menyampaikan surat pemberitahuan berisi informasi mengenai tujuan studi wisata, tempat studi wisata, waktu pelaksanaan (hari, tanggal, jam), dan biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua. Kunjungan ke tempat tertentu dapat dilakukan setiap bulan sekali, tiga atau enam bulan sekali tergantung kebutuhan.

c. Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek biasanya rencana yang disusun untuk kegiatan pembelajaran satu minggu. Pada kegiatan mingguan dapat dimasukkan kegiatan-kegiatan yang disukai oleh anak seperti memasak bersama, atau kegiatan  berenang.
 Bentuk perencanaan kegiatan jangka pendek lebih difokuskan pada proses penciptaan lingkungan bermain anak yang beragam, antara lain mencakup:
• Kemampuan-kemampuan  yang diharapkan muncul pada anak yang tertuang dalam indikator-indikator pengembangan setiap aspek (kognitifi, bahasa, sosial-emosi, moral, motorik, seni). Indikator ini dapat diambil dari Menu Generik Pembelajaran Anak Usia Dini, disesuaikan dengan ruang lingkup usia anak, misalnya untuk anak 2-3 tahun atau 3-5 tahun.

• Kosa Kata yang dikembangkan (sesuai tema)
Misalkan kita akan mengembangkan tema binatang maka kosa kata yang dapat dikembangkan kepada anak antara lain: nama-nama binatang: kerbau, sapi harimau, ayam, burung dsb. Makanan burung
Jagung, bersas, pellet dsb.  Menyayangi binatang, penyakit binatang. Dsb.

• Lagu, sajak, cerita yang mendukung tema.
Lagu dengan tema kebun yang dapat diajarkan kepada anak adalah: “kebun” (lihat kebunku, penuh dengan bunga…)

• Konsep baru yang ingin dikembangkan:
(membedakan  binatang besar dan kecil,  jinak dan liar dll.).

1) Binatang merupakan makhluk hidup
2) Binatang  memerlukan kasih sayang manusia, ada binatang yang bisa dipelihara dan tidak dipelihara.
3) Binatang sangat diperlukan oleh manusia karena banyak manfaat yang bisa diberikan oleh binatang. 

• Tujuan Kegiatan
Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Jika kita menggunakan tema binatang dalam pembelajaran, kita dapat merumuskan tujuan kegiatannya sebagai berikut:
Melalui partisipasi anak dalam pembelajaran dengan tema binatang anak-anak akan belajar mengenai : nama-nama binatang, jenis-jenis binatang , berbagai makanan binatang , menyayangi binatang ds. 
(Contoh format rencana pembelajaran mingguan terlampir).

d. Rencana Harian
Kegiatan harian merupakan rencana (jadwal) yang dilakukan oleh anak dalam satu hari tersebut. Jadwal harus disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak, kebutuhan bermain dan memberi waktu yang cukup untuk kegiatan yang dipilih anak. Selain itu, jadwal yang baik untuk anak harus memperhatikan keseimbangan berbagai jenis aktivitas yang meliputi:
• Waktu beraktivitas dan waktu tenang/istirahat
• Waktu kegiatan kelompok besar, kelompok kecil dan waktu untuk bermain sendiri atau bersama-sama.
• Waktu bermain di dalam ruangan dan di luar ruangan
• Waktu untuk pilihan aktivitas anak sendiri dan waktu untuk aktivitas di bawah pimpinan pendidik

Di samping kegiatan di atas perlu juga disediakan waktu yang cukup untuk kegiatan-kegiatan rutin berikut ini :
• Waktu kedatangan dan pulang
• Waktu makan/snack
• Waktu istirahat/rehat
• Waktu kegiatan mandiri; toilet training, berpakaian, mencuci tangan
• Waktu transisi/perpindahan dari satu kegiatan ke kegiatan lain
• Waktu bersih-bersih/membereskan

Berikut ini contoh jadwal harian yang bisa diberikan pada kegiatan pembelajaran anak usia dini:   

08.00    Bermain bebas transisi dari rumah ke sekolah)
08.30     Saat lingkaran 1 (bincang-bincang pagi, salam pembuka)
09.00    Sarapan
09.30    Bermain di luar ruangan (pengalaman motorik kasar)
10.00    Aktivitas sentra
11.30    Saat lingkaran 2 (musik dan gerak)
12.00    Makan siang
12.30     Bersih-bersih (toilet training)
13.00    Sat lingkaran  3 (menyimak cerita)
13.15    Tidur siang
14.15    Snack/ diskusi kegiatan hari ini
14.30    Pulang

Jadwal di atas tidak harus diikuti secara terperinci sampai misalnya anak tidur siang jika kondisi tidak memungkinkan. Jadwal dapat disederhanakan sesuai kebutuhan. Akan tetapi jadwal tersebut mencakup tahapan sebagai berikut :

a. Anak datang  dan Bermain bebas
b. Guru Menyiapkan kegiatan di sentra ( membuat pijakan lingkungan)
c. Pembukaan dengan kelompok besar (saat lingkaran)
• Greeting ( salam pembuka )
• Membaca buku cerita (sesuai tema)
• Membuat Aturan Sentra (pijakan sebelum main)
• Guru menjelaskan alat permainan yang disediakan
• Toilet training 
d. Inti : Kegiatan dalam Sentra sesuai kelompok kecil  yaitu :
• anak bermain di sentra
• Beres-beres
e. Snack/kudapan / toilet training
f. Penutup   

Anak kembali  ke lingkaran besar  ( refleksi, bernyanyi, berdoa dan siap –siap untuk pulang)

Penjelasan beberapa jenis kegiatan pada jadwal di atas adalah sebagai berikut:

1. Bermain bebas : beberapa kegiatan main yang disediakan oleh pendidik PAUD untuk dipilih oleh anak. Dalam kegiatan ini, pendidik PAUD harus menghindarkan arahan yang terlalu banyak kepada anak. Biarkan anak bebas untuk memilih dan menggunakan bahan main yang disediakan.

Contoh perencanaan dan pengaturan bermain  bebas (untuk 20 anak):
Meja untuk menulis (2 anak)
Puzzle untuk setiap anak di meja (4-5 anak)
Papan pasak (4-6 anak)
Spidol di meja tersendiri (4-6 anak)
Krayon di meja tersendiri (4 anak)

2. Saat lingkaran
Waktu yang digunakan untuk duduk melingkar bersama di atas karpet. Pada saat melingkar ini, pendidik PAUD dapat membacakan cerita untuk anak, mendengarkan musik, atau ketika kegiatan pagi untuk saling menyapa, menanyakan kabar untuk memulai pembelajaran.



3. Snack Time atau makan
Makanan dibutuhkan anak untuk menjaga energi mereka. Anak datang ke sekolah dengan kebiasaan makan yang berbeda., Tujuan kegiatan ini adalah agar anak menikmati makanannya, agar mereka tertarik akan makanan yang bergizi dan untuk sekaligus memberikan praktek kebiasaan cara makan yang baik. Hal ini membutuhkan banyak waktu, pemahaman dan kesabaran dari pendidik. 

Saat pelaksanaan kegiatan makan sebaiknya pendidik PAUD mendorong anak untuk bisa melakukannya sendiri, namun untuk anak yang masih sangat kecil dan memerlukan bantuan, pendidik perlu membantu. Sebaiknya bimbinglah anak cara meletakkan piring, sendok dan garpu, sikap sebelum, saat makan, dan sesudah makan. Ajak anak bedoa sebelum dan sesudah makan, pastikan bahwa hal itu menyenangkan buat si anak.

4. Toilet Training
Anak-anak berangkat ke sekolah dengan tingkat kemampuan toilet training yang berbeda. Ada  anak usia 2 tahun sudah dapat mengontrol buang air besar dan buang air kecil, tetapi ada juga anak usia 4 tahun belum bisa melakukannya. Beberapa pendidik PAUD harus mengingat perbedaan individu tersebut dan memahami pentingnya kegiatan toilet training rutin.

Pendidik PAUD harus mengamati anak-anaknya dengan hati-hati dan belajar untuk membuat jadwal yang sesuai dengan kebiasaan anak saat kebutuhan toilet training sudah tiba. Misalnya, sebelum memulai kegiatan ditanya siapa yang mau ke belakang? Atau setelah kegiatan usia  anak ditanya kembali siapa yang mau ke belakang? Lakukan pendekatan secara individual pada anak untuk melihat popok/pakaian dalam anak dan  mengantar mereka ke toilet. Hal ini dilakukan  untuk  anak yang masih kecil. Pastikan sikap pendidik PAUD dan kondisi kamar mandi dapat memberikan  keamanan bagi anak. Sekali anak aman, ia akan merasa bebas untuk mendekati pendidik PAUD ketika ia ingin buang air besar atau buang air kecil.

5. Istirahat atau Tidur ( bila diperlukan )
Setiap program harus ada waktu istirahat untuk menghindari mereka dari kelelahan. Program dengan waktu  setengah hari (half day)  menyediakan waktu istirahat setelah kegiatan fisik, yaitu  ajak anak duduk di karpet dengan tenang sambil melihat buku, bermain puzzle atau mendengar musik. Berikan waktu istirahat selama 30 menit.

6. Bermain di Luar Ruangan
Bermain di luar ruangan tidak hanya berkembangannya kemampuan motorik, tetapi juga mengembangkan kemampuan sosial, emosional, dan intelektual. Anak menggunakan waktu di luar ruang untuk merencanakan sesuatu bersama (sosial); untuk menarik, mendorong, keseimbangan dan mengangkat (fisik); melempar bola, lari dengan penuh semangat dan berteriak kencang (teknik untuk mengeluarkan perasaan yang kuat); dan untuk mengeksplorasi dan meneliti (intelektual). Bermain di luar dilakukan setelah anak melakukan kegiatan inti. Berikan waktu selama 30 menit untuk anak bermain di luar ini untuk kegiatan belajar yang hanya 3 jam. Kegiatan yang dilaksanakan full-day berikan selama 60 menit, atau sesuai kebutuhan anak.

7. Aktivitas Sentra
Sentra adalah area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar ruangan/kelas, yang berisi berbagai kegiatan main dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan, dan dapat dirancang oleh guru,  anak bersama guru, atau anak itu sendiri.

Aktivitas sentra adalah pilihan kegiatan main untuk mendukung tiga jenis main (sensori motor, peran/pura-pura dan pembangunan). Aktivitas di sentra memberikan kesempatan pada anak untuk bermain baik secara individual, kelompok kecil maupun kelompok besar dan bahkan secara klasikal.