A. Menentukan tema/topic
Tema merupakan konteks (focus bahasan) yang membingkai semua kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan tema yang akan yang dipilih harus didasarkan pada kebermaknaan belajar anak. Dengan kata lain bahwa tema tersebut sudah dikenal anak, dapat merangsang anak terlibat dalam pembelajaran, dapat mengembangakan kemampuan anak dalam memecahkan masalahnya, dan dapat diterapkan karena didukung dengan sumber, bahan dan alat belajar yang diperlukan. Pemilihan tema dapat berdasarkan pada :
- Kehidupan terdekat anak
- Minat anak
- Permasalahan yang dihadapi.
Jadi dalam pendidikan anak usia dini tema sangat kondisional bisa dibilang fleksibel dan tidak dibakukan.
Dalam memilih tema harus sesuai dengan :
- Minat atau kecenderungan yang diminati anak
- Pengalaman dan usia perkembangan anak
- Memperkuat pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak
- Ada sumber yang dapat dipelajari dan diamati anak (orang, tempat yang dikunjungi, dan buku-buku tentang tema)
- Ada berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak secara mandiri atau dengan bantuan guru
- Mendukung perkembangan kemampuan keaksaraan, matematika, bahasa, social emosional, seni, motorik, dan moral anak
- Nilai kepercayaan, budaya yang berlaku di masyarakat.
Satu tema dapat diterapkan untuk satu bulan, dua bulan atau hanya dua atau tiga minggu saja. Lamanya pembahasan satu tema tergantung pada minat anak dan focus yang akan dipelajari anak. Satu tema dapat dibagi menjadi sub tema. Setiap sub tema dapat dikembangkan menjadi anak sub tema. Setiap anak sub tema dapat dikembangkan menjadi ranting. Setiap sub tema atau anak sub tema atau ranting sub tema dapat menjadi materi dalam satu minggu. Jadi satu tema dapat dibahas dalam waktu panjang.
B. Strategi Tema dengan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran dengan pendekatan tematik merupakan salah satu strategi yang cocok dalam menanamkan berbagai konsep yang diperlukan bagi pengembangan anak usia dini, karena pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• berpusat pada anak
• memberikan pengalaman langsung pada anak
• memadukan seluruh bidang pengembangan
• menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam satu proses pembelajaran
• pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
C. Prinsip Pembelajaran melalui Tema
Pembelajaran tematik dilakukan melalui tema-tema yang menarik bagi anak, oleh karena itu pembelajaran tematik memilki prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Menyediakan kesempatan pada untuk terlibat langsung dengan objek yang sesungguhnya.
• Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak.
• Membangun kegiatan dari minat anak.
• Membantu anak membangun pengetahuan baru
• Memberikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan.
• Memenuhi kebutuhan anak akan kebutuhannya untuk kegiatan dan gerak fisik, interaksi sosial, kemadirian, konsep diri yang positif.
• Memberikan kesempatan menggunakan permainan untuk mewujudkan pengalaman kepada pemahaman.
• Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di rumah yang dapat dibawa anak ke kelas.
• Menemukan jalan untuk melibatkan anggota keluarga dari anak.
Tema merupakan konteks (focus bahasan) yang membingkai semua kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan tema yang akan yang dipilih harus didasarkan pada kebermaknaan belajar anak. Dengan kata lain bahwa tema tersebut sudah dikenal anak, dapat merangsang anak terlibat dalam pembelajaran, dapat mengembangakan kemampuan anak dalam memecahkan masalahnya, dan dapat diterapkan karena didukung dengan sumber, bahan dan alat belajar yang diperlukan. Pemilihan tema dapat berdasarkan pada :
- Kehidupan terdekat anak
- Minat anak
- Permasalahan yang dihadapi.
Jadi dalam pendidikan anak usia dini tema sangat kondisional bisa dibilang fleksibel dan tidak dibakukan.
Dalam memilih tema harus sesuai dengan :
- Minat atau kecenderungan yang diminati anak
- Pengalaman dan usia perkembangan anak
- Memperkuat pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak
- Ada sumber yang dapat dipelajari dan diamati anak (orang, tempat yang dikunjungi, dan buku-buku tentang tema)
- Ada berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak secara mandiri atau dengan bantuan guru
- Mendukung perkembangan kemampuan keaksaraan, matematika, bahasa, social emosional, seni, motorik, dan moral anak
- Nilai kepercayaan, budaya yang berlaku di masyarakat.
Satu tema dapat diterapkan untuk satu bulan, dua bulan atau hanya dua atau tiga minggu saja. Lamanya pembahasan satu tema tergantung pada minat anak dan focus yang akan dipelajari anak. Satu tema dapat dibagi menjadi sub tema. Setiap sub tema dapat dikembangkan menjadi anak sub tema. Setiap anak sub tema dapat dikembangkan menjadi ranting. Setiap sub tema atau anak sub tema atau ranting sub tema dapat menjadi materi dalam satu minggu. Jadi satu tema dapat dibahas dalam waktu panjang.
B. Strategi Tema dengan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran dengan pendekatan tematik merupakan salah satu strategi yang cocok dalam menanamkan berbagai konsep yang diperlukan bagi pengembangan anak usia dini, karena pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• berpusat pada anak
• memberikan pengalaman langsung pada anak
• memadukan seluruh bidang pengembangan
• menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam satu proses pembelajaran
• pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
C. Prinsip Pembelajaran melalui Tema
Pembelajaran tematik dilakukan melalui tema-tema yang menarik bagi anak, oleh karena itu pembelajaran tematik memilki prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Menyediakan kesempatan pada untuk terlibat langsung dengan objek yang sesungguhnya.
• Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak.
• Membangun kegiatan dari minat anak.
• Membantu anak membangun pengetahuan baru
• Memberikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan.
• Memenuhi kebutuhan anak akan kebutuhannya untuk kegiatan dan gerak fisik, interaksi sosial, kemadirian, konsep diri yang positif.
• Memberikan kesempatan menggunakan permainan untuk mewujudkan pengalaman kepada pemahaman.
• Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di rumah yang dapat dibawa anak ke kelas.
• Menemukan jalan untuk melibatkan anggota keluarga dari anak.
D. Strategi Pengembangan Tema
Dalam mengembangkan tema hal yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana membangun pengetahuan secara menyeluruh. Empat jenis pengetahuan yang dapat dibangun menjadi tema adalah:
- Pengetahuan sosial
Misalnya: keluarga, rumah, teman, binatang peliharaan, kepedulian diri, pakaian, kesehatan gigi, kendaraan.
- Konsep sains (ilmu pengetahuan alam)
Misalnya: tumbuhan, hewan, jenis-jenis burung, air, langit/ ruang angkasa, batuan, mesin, dinosaurus.serangga.
- Konsep matematika
Misalnya: bank, toko, kantor pos
- Bahasa dan seni
Misalnya: cerita, bernyanyi, bermain musik, puisi.
E. Peran Tema
Tema dalam pembelajaran anak usia dini memiliki peran yang cukup penting karena dengan tema anak akan lebih mudah dalam mengenal suatu konsep pengetahuan. Beberapa kelebihan dalam pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
• Anak mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
• Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama
• Pemahaman terhadap materi pengembangan lebih mendalam dan berkesan
• Aspek pengembangan bahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak
• Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas
• Anak lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk bidang kemampuan lain.
• Pendidik PAUD dapat menghemat waktu karena bidang pengembangan yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Ketika membangun sebuah tema, pendidik PAUD bisa memulai dengan mendengarkan dan menanyakan kepada anak tentang minat mereka. Pendidik dapat menelusuri minat anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti: adakah kejadian di sekolah atau di sekitar rumah yang menarik perhatianmu? Siapa yang baru saja mendapatkan adik? Apakah kamu pernah melihat film Dinosaurus? Atau siapa pada saat liburan kemarin yang pergi ke tempat rekreasi?
Berdasarkan jawaban-jawaban anak tersebut pendidik PAUD bisa merencanakan sebuah tema yang akan dibahas pada minggu atau bulan berikutnya. Jangka waktu tiap-tiap tema bergantung kepada minat anak.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan tema adalah sebagai berikut:
• Tentukan tema besar yang akan menjadi fokus utama untuk satu tahun . Misalnya 6 tema untuk satu tahun.
• Buatlah Model Keterpaduan Tema Satu Tahun, dengan menggunakan prinsip dari tema yang terdekat dengan anak, kongkrit dan sederhana. Misalnya: Tema besar Aku berhubungan dengan Aku dan Identitasku.
• Tuangkan semua sub tema yang mungkin untuk berhubungan dengan tema besar Aku tersebut. Misalnya: Aku berhubungan dengan Identitas, Binatang Peliharaan, Sekolah, Keluarga, Alam sekitar ataupun Hari Besar.
• Jumlah sub tema yang dihubungkan tergantung kebutuhan dan keluasan wawasan pengetahuan yang dimiliki oleh pendidik PAUD.
• Urutkan sub-sub tema di atas dari yang terdekat, mudah dikenali anak atau berdasarkan pertimbangan kebutuhan untuk segera dibelajarkan kepada anak (tema 1 s.d. 6).
• Kemudian masing-masing sub tema dijabarkan lagi sehingga setiap sub tema memiliki penjabarannya yang lebih terpeinci agar anak mendapatkan gambaran pengetahuan dari tema tersebut. Misalnya: pengembangan sub tema: Binatang
Contoh:
• Pembagian tema dan jumlah minggu yang digunakan sangat tergantung kepada keluasan tema tersebut. Misalnya: untuk tema binatang dapat diberikan selama 4 minggu dengan pertimbangan yang rasional.