Masya Allah. Tidak Ingin Menghidupi Keluarga dari Hasil Uang Haram. Polisi Ini Berkeliling Pasar Menjual Bumbu Dapur Setiap Pagi

By sulthan on Minggu, 30 Oktober 2016

Pasti kebanyakan orang beranggapan sebagian polisi senang melakukan pungutan liar ataupun melakukan sesuatu tindak karena memiliki jabatan (minimal jabatannya seorang polisi). Seperti yang terlihat saat ini banyak masyarakat memberikan peniliaian terhadap kinerja polisi terhadap tindakan-tindakan yang melenceng.

AIPTU M.Khamin
Tidak dengan salah satu sosok polisi ini yang bernama lengkap M. Khamin (45 tahun). Bapak polisi ini bertugas di Polsek Wonosalam wilayah Polres Jombang. Mungkin bagi sebagian orang disana mengenal dengan sosok Polisi ini.

Pangkat Polisi ini tergolong sudah tinggi yaitu berpangkan AIPTU (Ajun Inspektur Polisi Satu). Setiap hari sebelum berangkat dinas ke Polsek Bapak Polisi ini akan berkeliling ke sejumlah pasar yang ada di sekitar Jombang. Apa yang dilakukan Bapak ini akan membuat Anda terperangah, Bapak ini memasok sachet bumbu dapur instant ke berbagai pasar.

Pekerjaan ini sudah lama digeluti oleh Bapak M.Khamin sejak 15 tahun yang lalu. Saat ditemui di Pasar Peterongan Jombang, Aiptu Khamim mengaku bahwa pekerjaan sampingannya tersebut sengaja dipilih karena saat itu ia ingin bisa memiliki rumah untuk keluarganya.

“Padahal gaji saya saat itu hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehari­hari. Saat itulah saya mulai mencari penghasilan tambahan untuk bisa membangun rumah impian kami. Dan akhirnya saya pilih menjajakan bumbu dapur,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Surya, Rabu (24/10/2016).

Adapun bumbu yang dipasoknya merupakan buatan sebuah pabrik bumbu yang ada di Sidoarjo dan dahulu ia kesulitan untuk menawarkannya mengingat bumbu instant masih belum ramai digunakan.

Meski demikian, keinginannya untuk mendapatkan rezeki yang halal untuk  keluarga membuat Aiptu Khamim terus berusaha sekuat tenaga menawarkan dagangannya kepada pemilik lapak di pasar maupun mendatangi sejumlah warga di pemukiman.
“Itu saya lakukan sebelum bertugas maupun sesudah lepas dinas,”
lanjutnya.

Setiap hari Bapak Khamin berangkat dari Sidoarjo ke tempat dinas di Jombang menempuh jarak 35 Km, dan Bapak Khamin tidak pernah berkeluh kesah meski tempatnya agak jauh.

Sampai kini, perjuangan selama 15 tahun tidak sia-sia. Bapak Khamin telah memiliki pelanggan tetap yang cukup banyak menerima pasokan sachet bumbu dapur darinya.

“Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 03.00 WIB dan sampai di pasar sekitar pukul 05.00 WIB. Shalat subuh saya lakukan di masjid yang saya lalui. Itu saya lakukan agar tidak mengganggu dinas saya sebagai polisi,” ungkapnya.

Lantaran profesi sampingan Aiptu Khamim sudah cukup dikenal oleh rekan­rekannya sesama polisi, ia pun sering dijuluki “Polisi Bumbu”. Meski demikian, ia tidak mempermasalahkannya dan mengaku bahwa teman-­temannya di kepolisian sudah memahami dirinya.

Setelah memiliki pelanggan yang cukup banyak, kini Aiptu Khamim selalu membawa 2 kuintal bumbu instant ketika berangkat dinas. “Jadi setiap hari dengan motor ini saya mengangkut dua kuintal bumbu dari Sidoarjo ke sejumlah pasar di Jombang,” tuturnya.

Selain itu dari pengakuannya, setiap bungkus Khamin hanya mendapatkan keuntungan 200 perak (Rupiah). Meski demikian, Bapak Khamis sangat bahagia dengan pekerjaannya tersebut. Ia mengatakan, pekerjaan sampingannya itu lebih berkah dibanding harus mengais uang haram dari pungli-pungli.

BACA JUGA KISAH INSPIRASI LAINNYA


“Pekerjaan sampingan ini lebih mulia daripada merugikan orang lain, seperti melakukan pungli misalnya. Bapak Kapolres juga sudah tahu profesi sampingan saya ini. Insya Allah saya akan tetap menjalankan pekerjaan ini sepanjang tidak mengganggu waktu dinas,” pungkasnya


Silahkan sebar dan bagikan kisah inspirasi ini kepada sahabat-sahabat Anda. Semoga menginspirasi.