PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) UNTUK SI ANAK KAYA?

By sulthan on Jumat, 01 Mei 2015

Tahun ajaran baru telah tiba, pendaftaran Pendidikan anak usia dini (PAUD) telah dibuka lagi. Semua lembaga PAUD telah mempersiapkan diri untuk menyambut calon anak didik baru dengan aneka program kegiatan yang menarik, mulai dari pembelajaran hingga studi tournya. Awalnya sekolah ini cukup dimulai dari taman kanak-kanak-langsung masuk sekolah dasar. Namun, seiring dengan perkembangan Zaman, sekolah tidak lagi diawali hanya dari taman kanak-kanak. Apa yang disebut sebagai pendidikan anak usia dini atau lebih dikenal dengan Playgroup (kelompok bermain), semakin lama semakin memperlihatkan eksistensinya dalam dunia pendidikan kita.

Hal Positif dari perkembangan ini adalah terlihatnya antusias masyarakat yang semakin sadar arti pentingnya pendidikan anak sejak usia dini. Karena dalam pendidikan anak usia dini inilah, anak-anak mulai dibelajarkan mengenai dunia di luar lingkungannya. Pendidikan anak usia dini mana yang lebih baik akan merupakan pilihan dan telah membuktikan bahwa orangtua juga akan semakin "aware' terhadap pentingnya persiapan dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan persaingan.

Karena itu, mereka (para orangtua) berlomba-lomba memilih PAUD yang terbaik untuk memberikan bekal pendidikan yang cukup bagi anak-anaknya. Hal ini tentu saja dilakukan dengan harapan agar anak-anak tersebut kelak memiliki kesiapan diri yang lebih matang dalam memasuki tingkat pendidikan selanjutnya. Asumsinya, mereka mengambil start lebih awal dibandingkan anak-anak lainnya yang tidak sempat mengenyam pendidikan pada tingkat pendidikan anak usia dini.

Sayang, kesadaran arti pentingnya pendidikan anak usia dini itu belum dirasakan sebagian keluarga yang memiliki anak usia dini dari golongan tidak mampu, mengingat mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh para orang tua untuk memasukan anaknya pada sekolah-sekolah PAUD tertentu.

Karena itu, tidaklah salah kalau banyak masyarakat kita yang beranggapan pendidikan anak usia dini selalu identik dengan anak-anak dari kalangan ekonomi menengah ke atas saja (Kaya). Hal ini semakin memperkuat pernyataan bahwa dunia pendidikan saat ini hanya diperuntukan bagi mereka yang mampu dan berasal dari golongan berada atau yang ekonominya berada pada kelas menengah ke atas.

Mereka yang tidak mampu cukuplah bermimpi untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak orang yang berada di tingkat ekonomi tinggi. Akhirnya, pendidikan anak usia dini yang mulanya bertujuan mempersiapkan pendidikan anak sejak usia dini telah dipandang sebagai suatu institusi yang tidak lebih dari tempat berkumpulnya anak-anak orang kaya. Yaitu, anak-anak yang orangtuanya cukup sibuk dengan urusan-urusan duniawi sehingga rela mengeluarkan sejumlah uang agar anak-anak mereka berada di tempat yang aman. 

Selain itu, tentunya PAUD juga memberikan suatu hal yang bermanfaat bagi anak anak-anak itu sendiri. Pendidikan anak usia dini merupakan suatu "cermin" mengenai banyaknya orangtua yang belum memahami kebutuhan utama anak-anaknya. 

Mereka berpendapat bahwa pendidikan anak dini usia adalah suatu hal yang dapat menggantikan peran orangtua ketika mereka sibuk bekerja. Namun demikian bagaimanapun juga orantua tetap harus berperan terhadap pendidikan anak-anaknya.

Karena orangtua merupakan faktor yang sangat signifikan terhadap perkembangan pendidikan bagi anak-anaknya. Dengan demikian orangtua adalah orang yang sangat bepengaruh pada perkembangan anak-anaknya. Ditangan orang tualah anak akan mengalami sebagian besar perubahan dan penanaman sikap dan karakternya. Anak sikaya ataupun si miskin akan berkembang baik jika orang tuanya memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya meskipun itu tidak harus mahal biayanya.