PUISI "SEKUNTUM BUNGA MELATI UNTUK BUNDA"

By sulthan on Senin, 23 Maret 2015

Puisi_paud

SEKUNTUM MELATI UNTUK BUNDA
(Sajak kecil ananda di Taman Kanak-kanak)
Puisi Karya : Akhmad Solihin

Bunga melati yang telah kita tanam bersama
kita siram dan kita jaga
telah mekar di taman yang indah
ingin kupetik sekuntum
tapi kata bunda: 
"Biarlah ia harum dari tangkainya menghias
taman bermain kita".

Aku cinta keindahan
Bunda juga cinta aku 
aku dan bunda cinta melati indah 
di taman bermain kami.

Saatnya aku pergi beranjak dewasa
sekuntum mawar masih indah di beranda TK
kutinggalkan sekuntum yang masih berseri
tersenyum indah besama mentari pagi
melati putih wangi berseri
untuk bunda Cinta lestari.

* * *
Banjarmasin gerimis digerbang PAUD,    Medio Maret 2015


Puisi-puisi di atas adalah puisi yang penulis buat dengan spontanitas, belum melalui proses editing dan kontemplasi, yang mendalam jika bunda ingin menggunakan/ membacakan untuk anak-anak di PAUD , silakan diubah atau disesuaikan larik, bait dan sajaknya sesuai kebutuhan bunda. Makasih..!!








Untuk sajak dan puisi lainnya dapat dilihat di sini !!
Selengkapnya

MENGENAL PENYEBAB ANAK GAGAP BICARA

By sulthan on Sabtu, 21 Maret 2015

Bunda-- Sering kita temukan dari beberapa kasus masalah berbahasa pada anak yang kurang, salah satunya masalah anak yang gagap berbicara. Para peneliti memusatkan perhatian mereka kepada ciri-ciri (karakteristik) keluarga yang mungkin dapat menjadi penyebab munculnya gagap karena masalah gagap ini banyak terjadi pada anak-anak di keluarga tertentu. Dan yang jadi masalah selanjutnya adalah banyak mitos yang beredar yang menimbulkan kesalahpahaman berkaitan dengan penyebab gagap, yang paling umum adalah padangan masyarakat yang menganggap gagap adalah akibat ada masalah emosional yang berkepanjangan atau kecemasan hebat yang dialami anak.

Sebenarnya ada beberapa faktor penyebab timbulnya gagap pada anak, salah satu faktor kuatnya adalah faktor genetis yang juga memiliki peranan yang sangat kuat dalam etiologi (penyebab munculnya) gagap. Menurut sebuah penelitian yang pernah dilakukan secara luas ditemukan jumlah; keturunan memberikan sumbangan sebesar 71% dari berbagai penyebab munculnya gagap dan sisanya sebanyak 29% disebabkan oleh pengaruh lingkungan. 

Penjelasan yang muncul mengenai faktor keturunan yang memberikan kontribusi paling besar dalam munculnya gagap adalah karena adanya perkembangan yang abnormal di lokasi yang berhubungan dengan pusat bahasa di otak yaitu pada hemisphere kiri. Sumber kelainan yang bersifat biologis yang digunakan untuk menerangkan terjadinya gagap ini dalam kenyataannya menampilkan gambaran klinis yang luas seperti kehilangan spontanitas dan masalah harga diri (self esteem).

Dari kenyataan di masyarakat dan paradigma yang berkembang, untuk mengetahui penyebab anak mengalami gagap ini, ternyata tidak ada satu jawaban yang pasti dan satu-satunya, yang dapat menerangkan sebab-sebab anak mengalami gagap ini. Tetapi secara garis besar jika ada pertanyaan penyebab anak gagap, maka jawaban yang dapat kita berikan adalah :
  1. Tidak ada satu penyebab jelas yang dapat menerangkan terjadi anak mengalami gagap
  2. Masih banyak faktor yang harus dicermati dan dipelajari berkaitan dengan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan gagap.
  3. Perkembangan penelitian masih berlangsung dengan pesat dalam rangka pencegahan terjadinya gagap pada anak.
  4. Gagap biasanya terjadi secara turun-temurun (stuttering runs in families).
Demikian bunda sekalian mengenai anak yang bemasalah dalam kemampuan bicara dan berbahasanya yaitu gagap berbicara, semoga informasi ini bermanfaat, terimakasih, wassalam.

Sumber: http://anakkusehatceria.blogspot.com/2015/03/penyebab-anak-gagap-bicara.html
Selengkapnya

DOWNLOAD SEMUA TENTANG KURIKULUM PAUD 2013

By sulthan on Rabu, 18 Maret 2015

 

Di sini DOWNLOAD SEMUA TENTANG KURIKULUM Pendidikan Anak Usia Dini PAUD 2013

Permendikbud No 137 Tahun 2014
Download :
 Di sini !!


Permendikbud No 146 Tahun 2014
Download :
Di sini  !!

Modul Belajar Pelatihan Penyusunan Kurikulum PAUD 2013 (MS. Word)
Download :
Di sini !!

Selengkapnya

DOWNLOAD PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN APRESIASI PTKPAUDNI 2015

By sulthan on Selasa, 17 Maret 2015

 
Petunjuk Teknis Penilaian dalam Rangka Pemberian Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi tahun 2015


atau 

Selengkapnya

TAHAP PERKEMBANGAN DIRI ANAK MENJADI SEBUAH KEPRIBADIAN

By sulthan on Sabtu, 14 Maret 2015

Dalam ilmu Sosiologi, kepribadian disebut juga "Diri"; dalam Bahasa Inggris "Self." Seseorang akan bersosialisasi dalam lingkungannya, tujuan dari sosialisasi adalah membentuk diri seseorang agar dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat dimana ia tinggal. Diri manusia berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain.

Setiap anggota baru dalam masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada dalam masyarakat. Tahap itu merupakan suatu proses yang disebut role talking atau pengambilan peran. Dalam tahap ini, seorang belajar mengetahui peran apa yang harus dijalankan dirinya, dan peran apa yang dijalankan oleh orang lain. Menurut Goerge Herbert Mead, perkembangan diri manusia (anak) itu melalui tiga tahap, yaitu :

a.Play Stage, dalam tahap ini seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya. Contoh; seorang anak yang meniru-niru peran orang-orang yang berada di dekatnya, seperti orang tua, kakak, orang yang mengasuhnya, maupun tetangganya. Pada tahap ini, sepenuhnya anak belum memahami peran-peran yang ditirunya.

b. Game stage, pada tahap ini seorang anak mulai memahami peran orang lain pada waktu berinteraksi, dan juga peran ia sendiri. Jadi anak sudah memahami masing-masing peran yang harus dijalankan oleh tiap individu di saat interaksi berlangsung. Contoh; di keluarga ada beberapa peran yaitu ada peran sebagai ayah, ibu, kakak, adik, dan sebagainya.

c. Generalized Others, tahap ini anak mampu mengambil peran-peran orang lain yang lebih luas (generalized others), tidak hanya orang-orang terdekatnya. Anak pada tahap ini telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat. Kemampuan anak melihat peran dirinya dan peran orang lain mulai terlihat. Misalnya, di sekolah, ia tahu perannya sebagai siswa, selain itu juga ada peran guru, atau kepala sekolah. Apabila anak sudah mencapai tahap ini maka ia telah mempunyai suatu diri.

Setiap orang mempunyai kepribadian, dan kepribadian setiap individu senantiasa berbeda. Perbedaan kepribadian dipengaruhi oleh faktor warisan biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik seseorang.

Setiap anak akan mempunyai pengalaman yang tidak sama. Pengalaman unik, menurut Paul B. Horton mempunyai pengertian bahwa tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman yang persis sama satu sama lainnya, juga tidak seorang pun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama. Bagaimana seseorang mengelola pengalamannya, menjadikannya memiliki kepribadian yang tangguh atau lemah.

So...bunda--berikan pengalaman yang terbaik untuk memperkaya perkembangan anak hingga menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri.
Selengkapnya

Mendidik Anak Usia 7-14 Tahun

By sulthan on Kamis, 12 Maret 2015

Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah yang Allah titipkan kepada orang tua. Kehadiran anak juga merupakan pelengkap dalam bahtera rumah tangga. Apalagi, anak adalah investasi masa depan bagi orang tuanya bukan hanya di dunia. Maka dari itu orang tua hendaknya menjaga, mendidik, dan membimbing anaknya agar menjadi insan yang berguna, beriman dan bertakwa kepada Sang Khalik.

Mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Kesalahan dalam mendidik anak bisa berakibat fatal, karena berakibat pada kebiasaan, pola hidup, dan karakter anak. Oleh karena itu, orang tua harus sungguh-sungguh dalam mendidik anaknya.

Mendidik anak usia 7-14 tahun berbeda dengan Mendidik anak usia 0-6 tahun, begitu pula dengan mendidik anak usia 15-21 tahun, dan usia 21 tahun ke atas. Hal ini karena cara mendidik anak juga disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangannya. Ada beberapa cara mendidik anak usia 7-14 tahun yang saya ketahui dan saya pelajari dari orang-orang di sekitar saya, antara lain:

1. Tanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab


Sebagai orang tua, kita dituntut untuk dapat menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab kepada anak. Meskipun tidak mudah untuk membiasakan anak-anak dengan kedua sikap tersebut, tetapi kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin agar anak terbiasa dengan sikap itu.

Untuk mengajari anak sikap disiplin, dapat dilalukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang ingin saya kemukakan pada artikel ini antara lain:

  • Berlakukan peraturan-peraturan dalam lingkungan rumah. Beri teguran jika anak melakukan kesalahan, Bila perlu berikan hukuman yang wajar agar mereka tidak mengulanginya lagi. 
  • Ajari mereka menghargai waktu, sehingga bisa membedakan kapan waktu untuk bermain, belajar, istirahat, dll. 
  • Ajarilah anak untuk rajin beribadah tepat waktu (sholat bagi muslim). Dengan mengajarkan anak-anak untuk disiplin dalam beribadah, berarti orang tua telah membentuk kepribadian dan akhlak anak-anak mengikuti acuan agamanya.

          مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِع

"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat saat berumur tujuh tahun dan pukullah mereka jika tidak sholat saat berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidur". (Diriwayatkan oleh Abu Dawud II/167). Pukulan yang dimaksud bukanlah pukulan yang menyiksa tetapi sekedar pukulan untuk mengingatkan mereka. 

 Berikut ini saya uraikan juga beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanamkan sikap tanggung jawab pada anak-anak kita, antara lain:

  • Berikan beberapa tugas kepada anak. Dengan tugas yang dipasrahkan kepada anak diharapkan nantinya anak akan terasah rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Misalnya, berikan sedikit kelebihan uang saku kepada anak, agar anak belajar bertanggung jawab dalam mengelola uang saku sendiri. Anda juga dapat memberikan beberapa pekerjaan rumah tangga yang sesuai dengan kemampuan si kecil, agar ia belajar bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang diberikan kepadanya. Pastikan agar tugas yang anda berikan tidak terlalu berat dan sesuai dengan usia anak. 
  • Ajarkan anak untuk tidak berputus asa. Dampingilah anak dalam melakukan tugas mereka. Pastikan bahwa anda tidak sering memberikan bantuan kepada anak. Bila perlu berikan mereka apresiasi disaat anak berhasil menyelesaikan tanggung jawab mereka. 
  • Biarkan anak belajar mengambil keputusan. Dengan memberikan anak kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri itu artinya anda telah mengajarkan tanggung jawab dan kemandirian sekaligus.
  • Berikan anak contoh yang baik. Anak belajar dari perilaku orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh yang baik agar bisa ditiru anak-anaknya.


2. Ajarkan pendidikan seks dini kepada anak

Pada usia ini orang tua seharusnya sudah memberikan pendidikan seksual kepada anak. Pendidikan seks meliputi upaya pemberian informasi tentang masalah seksual, biasanya mengajarkan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, serta komitmen agar tidak terjadi penyalahgunaan organ seksual. Hal ini penting, mengingat di zaman sekarang banyak terjadi kasus pelecehan seksual terutama yang menyerang anak-anak.

Ada beberapa hal yang bisa orang tua ajarkan kepada anak, antara lain:
  • Anak diajarkan tentang tata cara sholat 
  • Anak dipisahkan tidurnya dari orang tua serta dari saudaranya yang berbeda jenis kelamin. 
  • Anak diajari bersuci, sehingga anak mampu bersuci dari hadast tanpa bantuan orang lain sekalipun keluarganya. 
  • Biasakan anak agar menutup aurat
  • Jelaskan pada anak tentang baligh dan tanda-tanda menuju baligh
  • Ajari anak tentang adab pergaulan dengan lawan jenis
  • Beritahu anak tentang bagian tubuh tertentu yang tidak boleh dipegang atau dilihat orang lain.
  • Tetap dampingi anak dengan baik, dan pastikan komunikasi dengan anak terjaga. 

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi yang sukses dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, marilah kita didik dengan didikan yang benar. 

Selengkapnya

JENIS-JENIS LOMBA DAN TEMA APRESIASI PTK-PAUDNI BERPRESTASI 2015

By sulthan on Minggu, 08 Maret 2015

Yogyakarta (23/02/2015) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Pembinaan PTK PAUDNI sudah menetapkan jenis lomba dan tema Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUDNI Berprestasi Tahun 2015. Hal tersebut tertuang dalam surat kepada Kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia nomor 197/B5.3/KP/2015 tertanggal 16 Februari 2015.

Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat Nasional Tahun 2015 rencananya akan digelar di Medan Sumatera Utara tanggal 3 sampai dengan 9 Agustus 2015 meliputi lima belas lomba perorangan. Terdiri dari; dua jenis lomba PTK PAUD , tujuh jenis lomba PTK Kursus dan pelatihan, serta enam jenis Lomba  PTK Pendidikan Masyarakat .

Berikut ini jenis-jenis lomba dan tema dalam penghargaan Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi 2015 yang dilombakan;

PTK PAUD
NO.
JENIS PTK-PAUDNI
LOMBA
TEMA
1.
Pendidik KB/TPA/SPS
Karya Nyata
Kreativitas pembuatan alat permainan edukatif (APE) muatan lokal dalam peningkatan mutu pembelajaran anak usia dini melalui pendekatan saintifik.
2.
Pengelola KB/TPA/SPS
Karya Tulis
Manajemen PAUD dalam pemberdayaan dana desa/ masyarakat dalam meningkatkan mutu layanan PAUD.
PTK KURSUS DAN PELATIHAN
NO.
JENIS PTK PAUDNI
LOMBA
TEMA
1.
Instruktur Kursus Otomotif (Roda Dua)
Karya Nyata
Inovasi pembelajaran efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor roda dua.
2.
Instruktur Kursus Tata Boga
Karya Nyata
Inovasi pembelajaran mengolah masakan Indonesia berbasis potensi daerah berbahan dasar nabati/hewani.
3.
Instruktur Kursus Tata Rias Penganten
Karya Nyata
Inovasi pembelajaran tata rias penganten tradisional daerah masing-masing.
4.
Instruktur Kursus Tata Busana
Karya Nyata
Inovasi pembelajaran pembuatan busana kerja wanita dengan sentuhan etnik.
5.
Instruktur Kursus Komputer
Karya Nyata
Inovasi pembelajaran pembuatan desain grafis periklanan.
6.
Instruktur Kursus Baby Sitter
Karya Nyata
Inovasi pembelajaran perawatan bayi umur 0 sd 1 tahun.
7.
Pengelola LKP (Top Manajer)
Karya Nyata
Strategi membangun kemitraan LKP dengan DUDI untuk meningkatkan kesiapan lulusan LKP ke dunia kerja.
PTK PENDIDIKAN MASYARAKAT
NO.
JENIS PTK PAUDNI
LOMBA
TEMA
1.
Pamong Belajar
Karya Nyata
Metode pembelajaran yang efektif dalam mempertahankan keberlangsungan pembelajaran dan peserta didik.
2.
Penilik
Karya Nyata
Teknik pembimbingan yang efektif pada PTK PAUDNI dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar pada satuan PAUDNI.
3.
Pengelola PKBM
Karya Nyata
Pengelolaan PKBM yang dapat meningkatkan kemampuan usaha mandiri masyarakat.
4.
Pengelola TBM
Karya Nyata
Pemanfataan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.
5.
Tutor Pendidikan Keaksaraan
Karya Nyata
Metode pembelajaran keaksaraan yang efektif dalam mempercepat melek aksara.
6.
Kepala SKB
Karya Nyata
Pemanfaatan jejaring kerja dalam mengoptimalkan tugas dan fungsi SKB.

Download  Petunjuk Teknis Penilaian dan Juknis Apresiasi Penghargaan PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015....!!

Sumber : http://fauziep.com/ 

http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2015/03/jenis-jenis-lomba-dan-tema-apresiasi.html
Selengkapnya

Kiat Memilih Pendidikan Prasekolah yang Berkualitas

By sulthan on Sabtu, 07 Maret 2015

Pendidikan prasekolah sangat penting bagi perkembangan anak.Tujuan utama pendidikan prasekolah adalah mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi (Sekolah Dasar), serta untuk membentuk kepribadian dan membangun kepribadian anak.

Saat ini, lembaga-lembaga pendidikan prasekolah yang menawarkan berbagai fasilitas unggulan semakin menjamur. Hal ini tentu saja menjadikan orang tua harus lebih selektif untuk memilih mana yang terbaik bagi anaknya. Apalagi, pendidikan merupakan penentu dan investasi masa depan anak, sehingga orang tua tidak boleh asal-asalan dalam memilih pendidikan untuk anaknya, karena salah memilih sekolah anak akan berakibat buruk bagi perkembangan anak nantinya.


 Berikut ini beberapa pertimbangan yang bisa dijadikan acuan orang tua dalam memilih lembaga pendidikan prasekolah yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan anak:
1. Sarana dan Fasilitas
Sekolah yang sarana dan fasilitasnya baik tidak dilihat dari kemewahan bangunannya, melainkan dilihat dari kelengkapan sarana dan fasilitas yang ada, harus memadai dan sesuai dengan kebutuhan anak, serta menunjang untuk perkembangan aspek motorik, kognitif,spiritual, sosial, dan emosional anak.

2. Ruangan kelas harus memadai
Ruangan kelas yang memadai adalah ruangan kelas yang memberikan anak keleluasaan bergerak, bukan ruangan yang memposisikan guru selalu berdiri di depan dan anak-anak berderet-deret duduk menghadap guru. 

2. Kualitas Guru
Guru yang baik dan berkualitas pada pendidikan prasekolah haruslah memancarkan aura cinta dan kasih sayang kepada anak. Guru harus mempunyai kemampuan untuk memancing anak agar aktif berkreasi, serta memancing rasa keingintahuan anak.

3. Perbandingan Jumlah Guru dengan Murid
Perbandingan jumlah siswa dengan guru menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Rasio perbandingan antara guru dan murid pada pendidikan prasekolah dalam satu kelas yang ideal adalah tidak lebih dari 1:10. Dengan begitu, pembelajaran bisa berlangsung lebih efektif dan guru bisa lebih berkonsentrasi mengembangkan seluruh aspek-aspek perkembangan anak didiknya.

4. Kurikulum
 Tiap sekolah memilik kurikulum yang berbeda-beda, mulai dari kurikulum nasional sampai internasional, dengan muatan konsentrasi keagamaan, karakter, skill, maupun teknologi. Ada sekolah yang menggunakan pengantar Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, maupun Bilingual (dua bahasa).

5. Metode Pengajaran
Lihatlah bagaimana metode pengajaran yang diterapkan. Pilihlah metode pengajaran yang mengajak anak terlibat aktif. Dengan begitu, anak anda akan diajarkan cara mengungkapkan pemikirannya, tanpa rasa takut atau malu, sehingga kepercayaan diri anak akan tumbuh dan berkembang.

Dari beberapa pertimbangan di atas, pertimbangan terpenting menurut saya adalah memilih pendidikan prasekolah dengan dasar keagamaan, karena agama adalah pondasi dasar yang akan mempengaruhi karakter anak selanjutnya. 


Selengkapnya

Mendidik Anak Usia 0 Sampai 6 Tahun

By sulthan on Kamis, 05 Maret 2015

Pendidikan dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan (pendidikan pralahir). Setelah anak lahir ke dunia, pendidikan anak masih tetap berlanjut. Bahkan, pada anak mengalami masa emas (golden age) sampai anak berusia 6 tahun. Pada periode ini berat otak anak mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan ini bukan disebabkan karena jumlah sel-sel otaknya yang bertambah, melainkan disebabkan karena bertambahnya jaringan penghubung antar sel-sel otak.

Berikut ini tahapan mendidik anak menurut usianya:
  1. Anak usia 0-6 tahun 
  2. Anak usia 7-14 tahun
  3. Anak usia 15-21 tahun
  4. Anak usia 21 tahun ke atas

Bagaimana Mendidik Anak usia 0-6 tahun?



Bagi seorang muslim, begitu anak dilahirkan ke dunia maka disunahkan untuk melafadzkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri anak. Adapun tujuannya agar sebelum bayi mendengar kata-kata lain di dunia ini sebaiknya mendengar Asma Allah terlebih dahulu. Sayyid Alawi al-Maliki dalam Majmu' Fatawa wa Rasa'il menyatakan, perbuatan ini ada relevansinya untuk mengusir syaitan dari anak yang baru lahir, karena syaitan akan lari terbirit-birit ketika mendengar adzan. 

Pada usia ini, bangunlah kedekatan dengan anak sehingga anak-anak merasakan bahwa orang tua adalah bagian dari dirinya. Anak akan merasa aman dalam melewati masa kecil mereka karena ia tahu orang tua selalu mendampingi mereka setiap saat. Berikan mereka kasih sayang yang tidak terbatas dan bersikap adil terhadap anak yang lainnya. 

Bila anda adalah orang tua yang bekerja, maka luangkan waktu dan manfaatkan setiap kesempatan bersama anak untuk membangun komunikasi yang baik dan menumbuhkan ikatan batin antara anak dan orang tua. 

Ajari anak sedini mungkin menanamkan sikap disiplin. Biasakan mulai dari hal-hal kecil seperti menggosok gigi, mencuci tangan atau kaki, merapikan tempat tidur, dan merapikan mainan. Jika anak melalaikannya, tidak ada salahnya anda menegurnya atau memberikan sanksi ringan. Hal ini bertujuan agar anak menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa nantinya. 

Pada periode emas ini (0-6 tahun), anak adalah peniru ulung. Daya ingat anak pada usia ini sangat kuat , jadi apapun yang dilakukan orang disekelilingnya bisa saja dia tiru. Oleh karena itu, jagalah perilaku dan hindari mengucapkan kata-kata kotor atau kasar di depan anak. 

Berilah pendidikan agama yang memadai sedini mungkin. Ada baiknya untuk mengajarkan anak tentang agama yang dianutnya. Saat anak mulai belajar bicara, maka ajarkan anak dengan kalimat-kalimat yang berhubungan dengan agamanya. Jika seorang muslim, misalnya dengan membiasakan anak mengucap salam "Assalamualaikum" saat keluar rumah, saat masuk rumah, atau saat bertemu dengan saudara dan teman. Ajarkan dan biasakan anak untuk selalu berdoa setiap akan melakukan kegiatan, seperti akan makan atau mau tidur. Jika anak sudah mulai bisa berjalan, sering-seringlah mengajak anak untuk pergi ke tempat-tempat ibadah.

Mulailah masukkan anak ke pendidikan prasekolah. Menurut saya, pendidikan prasekolah sangat penting bagi anak. Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang sering kali saya dengar dari para orang tua, "Tunggulah sampai anak meminta untuk sekolah", "Saat ia sudah bosan dengan mainannya dan butuh orang lain untuk diajak bermain", Kalau anak dimasukkan ke sekolah terlalu dini maka nanti ketika dia sudah agak besar dia akan bosan dengan sekolah". Saya benar-benar tidak setuju dengan pendapat yang seperti ini.

Pada usia 3 tahun, anak seharusnya dimasukkan ke pendidikan prasekolah, karena banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan menyekolahkan anak sejak usia dini. Dengan berkumpul bersama teman-teman seusianya,anak bisa belajar bersosialisasi dan tentu saja anak akan lebih banyak bergerak.


Memasukkan anak ke pendidikan prasekolah juga membantu orang tua dalam memberikan stimulasi yang tepat kepada anak. Melalui pendidikan prasekolah anak bisa mendapatkan stimulasi kognitif dan stimulasi sosial yang bisa mereka rasakan lewat interaksi dengan guru dan teman-temannya. Bahkan, akan juga akan mendapatkan stimulasi emosional sehingga dia akan mampu mengekspresikan perasaannya. Stimulasi ini akan lebih banyak didapatkan oleh anak-anak yang masuk pendidikan prasekolah dari pada anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah.

Apalagi anak usia 0-6 tahun berada pada periode emas dimana pada masa ini berat otak anak mengalami peningkatan yang pesat. Jadi sangat disayangkan apabila anak-anak kita dibiarkan saja tanpa mendapatkan stimulasi yang tepat untuk perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosionalnya.

Lalu, pertimbangan apa saja yang sebaiknya kita jadikan acuan untuk memilih pendidikan prasekolah yang baik untuk si kecil?
Baca artikel saya yang satu ini yaa, Kiat Memilih Pendidikan Prasekolah yang Berkualitas... :-D


Selengkapnya

GURU PENDIDIK PAUD MENJADI PNS ?

By sulthan on Selasa, 03 Maret 2015


Bunda...Jika kita tanya-tanya pada anak-anak di Lembaga PAUD rasanya tidak ada yang PERNAH BERKATA bercita-cita menjadi PNS ketika dia masih kecil gini.. hihi.. Tetapi dalam perjalanan hidupnya, menjadi semakin tua, ada banyak yang kemudian bercita-cita memakai baju Korpri dan baju dinas, menjadi seorang PNS. Sesungguhnya, kebanyakan ini adalah angan-angan dan cita-cita dari orang tuanya.

Bunda...apa yang dicari dari menjadi PNS? Pensiun. Ah, realitasnya dana pensiun tidak cukup untuk sekadar bisa hidup di hari tua. Sudah banyak cerita Pensiunan PNS yang hidupnya terlunta-lunta. Pensiun tidak seperti dulu lagi. Saya tidak menyalahkan untuk menjadi PNS. Yang saya salahkan adalah alasannya. Maka dari itu, mari kita renungkan kembali lagi, dalam pengabdian ini apakah memang harus menjadi PNS? Apakah salah menjadi pendidik-guru swasta yang penuh dedikasi pengabdian yang tulus? demi anak-anak bangsa, dengan imbalan surga di akhirat kelak.
Selengkapnya

LAGU TEMA ALAM SEMESTA

By sulthan

*Lagu Tema Alam Semesta*

Bumiku bulat berputar tiap waktu
Sinar matahari menyinari bumi
Bulan dan bintang muncul dimalam hari
Alam semesta semua ciptaan-Nya

Bila aku bersyukur ucap Alhamdulillah
Tak ada matahari tanaman tak kan tumbuh
Bila tak ada bulan, air laut tak pasang
Bukti kebesaran-Mu Allah Yang Esa.


* * *
Selengkapnya

4 PIJAKAN UNTUK LEMBAGA PAUD SEBAGAI SUMBER BELAJAR

By sulthan

Bunda Pendidik PAUD--Sekalian, Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, proses, bahan dan alat, serta penilaian yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan PAUD. Kurikulum PAUD Sendiri terdiri dalam tiga tingkatan, mikro meso, dan makro, Kurikulum PAUD tingkat mikro merupakan penerapan di lapangan, atau saat proses pembelajaran berlangsung. Kurikulum tingkat meso, adalah kurikulum tingkat lembaga (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP), Sedangkan tingkat makro, merupakan kurikulum tingkat nasional.

Penerapan kurikulum PAUD mengacu pada empat standa PAUD, yakni; standar tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP), Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SPTP), Standar isi, Proses dan Penilaian (SIPP), dan Standar Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Dan Pembiayaan (S2P3).
 
Ada 4 empat pijakan yang harus dijadikan acuan dalam menjadikan PAUD sebagai sumber belajar, yaitu;
  1. Mendukung mewujudkan aktualisasi potensi AUD sebagaimana yang dinyatakan dalam standar PAUD (STPP: LPA, Dominan, TPP),
  2. Mendukung kesiapan anak mengikuti pendidikan lebih lanjut (shool readiness),
  3. Memiliki kesesuaian dengan karakteristik AUD Indonesia (DAP anak Indonesia), dan
  4. Materi Esensial yang bermakna dan fungsional untuk anak, TFP (Terms, Facts and Principles).

Demikian bunda, tentang 4 pijakan untuk menjadikan lembaga PAUD sebagai sumber belajar, semoga bermanfaat. terimakasih.


Sumber : Resume Materi Diklat workshop Peningkatan Kapasitas HIMPAUDI Se-Indonesia 2014.
Selengkapnya

PENDIDIKAN UTAMA DAN PERTAMA ANAK USIA DINI

By sulthan

Bunda--sekalian-- Banyak lembaga-lembaga PAUD yang telah berdiri dengan berbagai keunggulan program pendidikan anak usia dini, sehingga menarik minat para orang tua untuk memasukan anaknya ke lembaga tersebut. Kesalahan orang tua di sini adalah menganggap Lembaga PAUD sebagai pendidikan utama bagi anaknya, sehingga banyak orang tua yang lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada lembaga-lembaga PAUD yang mereka pilih. Tetapi tahukah bunda, bahwa pendidikan lembaga ini tidak bisa menggantikan pendidikan utama yang harus diterima anak. Sesungguhnya pendidikan yang utama dan pertama bagi anak usia dini adalah pendidikan yang berada, dan berasal dari rumah sendiri, bersama orang tua (Bapak dan Ibu). Indikatornya adalah :
  1. Orang tua (Bapak dan Ibu) merupakan orang yang paling bertanggungjawab terhadap perkembangan anak-anaknya.
  2. Orang tua (Bapak dan Ibu) merupakan orang yang pertama berinteraksi dengan anak-anaknya sebelum mereka berinteraksi dengan orang lain,
  3. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terdekat (micro systerm) yang sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak, dan
  4. Waktu yang dimiliki oleh anak lebih banyak dihabiskan di rumah bersama orang tua (Bapak dan Ibu).
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa pemberian asah, asih dan asuh kepada anak usia dini, harusnya tetap dimulai dari rumah dan menjadi tanggungjawab utama bagi orang tua (Bapak dan Ibu).

Sumber: Buku Diklat Berjenjang Tk Dasar "Komunikasi dalam Pengasuhan" Dirjen PAUDNI 2013.
Selengkapnya