Mendidik Anak Usia 0 Sampai 6 Tahun

By sulthan on Kamis, 05 Maret 2015

Pendidikan dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan (pendidikan pralahir). Setelah anak lahir ke dunia, pendidikan anak masih tetap berlanjut. Bahkan, pada anak mengalami masa emas (golden age) sampai anak berusia 6 tahun. Pada periode ini berat otak anak mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan ini bukan disebabkan karena jumlah sel-sel otaknya yang bertambah, melainkan disebabkan karena bertambahnya jaringan penghubung antar sel-sel otak.

Berikut ini tahapan mendidik anak menurut usianya:
  1. Anak usia 0-6 tahun 
  2. Anak usia 7-14 tahun
  3. Anak usia 15-21 tahun
  4. Anak usia 21 tahun ke atas

Bagaimana Mendidik Anak usia 0-6 tahun?



Bagi seorang muslim, begitu anak dilahirkan ke dunia maka disunahkan untuk melafadzkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri anak. Adapun tujuannya agar sebelum bayi mendengar kata-kata lain di dunia ini sebaiknya mendengar Asma Allah terlebih dahulu. Sayyid Alawi al-Maliki dalam Majmu' Fatawa wa Rasa'il menyatakan, perbuatan ini ada relevansinya untuk mengusir syaitan dari anak yang baru lahir, karena syaitan akan lari terbirit-birit ketika mendengar adzan. 

Pada usia ini, bangunlah kedekatan dengan anak sehingga anak-anak merasakan bahwa orang tua adalah bagian dari dirinya. Anak akan merasa aman dalam melewati masa kecil mereka karena ia tahu orang tua selalu mendampingi mereka setiap saat. Berikan mereka kasih sayang yang tidak terbatas dan bersikap adil terhadap anak yang lainnya. 

Bila anda adalah orang tua yang bekerja, maka luangkan waktu dan manfaatkan setiap kesempatan bersama anak untuk membangun komunikasi yang baik dan menumbuhkan ikatan batin antara anak dan orang tua. 

Ajari anak sedini mungkin menanamkan sikap disiplin. Biasakan mulai dari hal-hal kecil seperti menggosok gigi, mencuci tangan atau kaki, merapikan tempat tidur, dan merapikan mainan. Jika anak melalaikannya, tidak ada salahnya anda menegurnya atau memberikan sanksi ringan. Hal ini bertujuan agar anak menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa nantinya. 

Pada periode emas ini (0-6 tahun), anak adalah peniru ulung. Daya ingat anak pada usia ini sangat kuat , jadi apapun yang dilakukan orang disekelilingnya bisa saja dia tiru. Oleh karena itu, jagalah perilaku dan hindari mengucapkan kata-kata kotor atau kasar di depan anak. 

Berilah pendidikan agama yang memadai sedini mungkin. Ada baiknya untuk mengajarkan anak tentang agama yang dianutnya. Saat anak mulai belajar bicara, maka ajarkan anak dengan kalimat-kalimat yang berhubungan dengan agamanya. Jika seorang muslim, misalnya dengan membiasakan anak mengucap salam "Assalamualaikum" saat keluar rumah, saat masuk rumah, atau saat bertemu dengan saudara dan teman. Ajarkan dan biasakan anak untuk selalu berdoa setiap akan melakukan kegiatan, seperti akan makan atau mau tidur. Jika anak sudah mulai bisa berjalan, sering-seringlah mengajak anak untuk pergi ke tempat-tempat ibadah.

Mulailah masukkan anak ke pendidikan prasekolah. Menurut saya, pendidikan prasekolah sangat penting bagi anak. Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang sering kali saya dengar dari para orang tua, "Tunggulah sampai anak meminta untuk sekolah", "Saat ia sudah bosan dengan mainannya dan butuh orang lain untuk diajak bermain", Kalau anak dimasukkan ke sekolah terlalu dini maka nanti ketika dia sudah agak besar dia akan bosan dengan sekolah". Saya benar-benar tidak setuju dengan pendapat yang seperti ini.

Pada usia 3 tahun, anak seharusnya dimasukkan ke pendidikan prasekolah, karena banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan menyekolahkan anak sejak usia dini. Dengan berkumpul bersama teman-teman seusianya,anak bisa belajar bersosialisasi dan tentu saja anak akan lebih banyak bergerak.


Memasukkan anak ke pendidikan prasekolah juga membantu orang tua dalam memberikan stimulasi yang tepat kepada anak. Melalui pendidikan prasekolah anak bisa mendapatkan stimulasi kognitif dan stimulasi sosial yang bisa mereka rasakan lewat interaksi dengan guru dan teman-temannya. Bahkan, akan juga akan mendapatkan stimulasi emosional sehingga dia akan mampu mengekspresikan perasaannya. Stimulasi ini akan lebih banyak didapatkan oleh anak-anak yang masuk pendidikan prasekolah dari pada anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah.

Apalagi anak usia 0-6 tahun berada pada periode emas dimana pada masa ini berat otak anak mengalami peningkatan yang pesat. Jadi sangat disayangkan apabila anak-anak kita dibiarkan saja tanpa mendapatkan stimulasi yang tepat untuk perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosionalnya.

Lalu, pertimbangan apa saja yang sebaiknya kita jadikan acuan untuk memilih pendidikan prasekolah yang baik untuk si kecil?
Baca artikel saya yang satu ini yaa, Kiat Memilih Pendidikan Prasekolah yang Berkualitas... :-D