Cara Mengatasi Anak Bayi Susah Makan

By sulthan on Minggu, 30 Juni 2013


Cara Mengatasi Anak Bayi Susah Makan. Tidak sedikit anak bayi yang memang sangat sulit sekali untuk makan. Hal ini tentu saja akan sangat membuat ibunda khawatir terhadap kesehatan bayinya. Padahal makanan sangat penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan bayi di masa balita. Mungkin sudah banyak cara yang dilakukan oleh ibu agar anak bayi kesayangan mau makan dengan lahap. Berbagai tips
Selengkapnya

Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Pada Masa Kehamilan

By sulthan


Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Pada Masa Kehamilan. Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh ibu hamil. Supaya janin didalam kandungan mendapatkan masukan gizi dan nutrisi untuk pertumbuhannya. Usahakan makan lebih banyak makanan yang bergizi setiap hari, apalagi jika ibu memiliki tubuh kurus.

Cobalah perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, lauk pauk lengkapi 
Selengkapnya

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Perkembangan Otak Anak

By sulthan on Jumat, 28 Juni 2013


Jenis Makanan Yang Baik Untuk Perkembangan Otak Anak. Masa pertumbuhan adalah masa yang tepat untuk memaksimalkan kemampuan otak anak. Untuk mendukungnya, selain dengan berolahraga. berikanlah nutrisi sehat yang bisa menjadi makanan otak. Makanan otak dapat meningkatkan memori kecerdasan dan keterampilan, sehingga membuat anak lebih mahir dalam menghafal atau mengingat sesuatu. Berikut nutrisi
Selengkapnya

Mengajarkan Anak Cara Menggosok Gigi yang Benar

By sulthan on Kamis, 27 Juni 2013


Mengajarkan Anak Cara Menggosok Gigi yang Benar. Anak harus diajarkan juga mengenai bagaimana cara menggosok gigi yang benar. Sebab tips ini juga merupakan tips sehat yang harus diajarkan kepada anak sejak kecil. Cara untuk mencegah supaya tidak bau mulut dan mencegah kerusakan gigi, tentu saja harus menggosok gigi secara rutin. Dengan menggosok gigi secara rutin maka sisa-sisa makanan yang
Selengkapnya

Penyebab Yang Dapat Menghambat Kehamilan

By sulthan on Rabu, 26 Juni 2013


Penyebab Yang Menghambat Kehamilan. Apakah Anda mempunyai rencana ingin mempunyai anak namun istri sulit hamil? Hal tersebut terjadi biasanya karena ada masalah pada kesuburan pasangan. Proses kehamilan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kesuburan, namun ada juga beberapa kebiasaan serta cara hidup yang memang bisa menghambat kehamilan ibu. Dibawah ini saya ingin menjelaskan beberapa factor
Selengkapnya

Ciri Anak Memiliki Kecerdasan Tinggi

By sulthan on Selasa, 25 Juni 2013


Ciri Anak Memiliki Kecerdasan Tinggi. Sudah menjadi hal yang sangat mendasar dan tentu sangat didambakan oleh setiap orang tua, agar anaknya menjadi anak yang cerdas, jenius dan berbakat. Jika diperhatikan, setiap hari tentu ada saja perkembangan kemampuan yang dimiliki anak. Baik itu dari perkembangan berbicara, menggambar, bernyanyi, dan banyak lagi hal lainnya.

Secara umum anak baru bisa
Selengkapnya

Olahraga Penting Untuk Pertumbuhan Anak

By sulthan on Senin, 24 Juni 2013


Olahraga Penting Untuk Pertumbuhan Anak. Selain Gizi dan Nutrisi olahraga sangat penting untuk pertumbuhan anak. Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pemenuhan yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan dan juga tumbuh kembang tubuh anak. Salah satunya dengan menerapkan kebiasaan makan yang baik. Seperti minum susu dan berolah raga rutin sejak dini kepada anak-anak.
Selengkapnya

Anak Cerdas dan Memiliki Bakat

By sulthan on Minggu, 23 Juni 2013


Anak cerdas dan memiliki bakat. Jika kita melihatnya secara sepintas mereka seolah terlihat sama. Sebab pada dasarnya mereka memang mempunyai kelebihan serta kekurangan. Akan tetapi sebenarnya pada anak yang memiliki karakter cerdas dan berbakat terdapat perbedaan. Mereka jelas berbeda. Seringkali pada anak yang mempunyai kemampuan kecerdasan tinggi anak tersebut memiliki bakat yang luar biasa.
Selengkapnya

Cara Memberikan Asi Untuk Kesehatan Bayi

By sulthan on Sabtu, 22 Juni 2013


Cara Memberikan Asi Untuk Kesehatan Bayi. Kenapa harus menyusui Bayi dengan ASI? ASI bermanfaat secara langsung dan mendalam terhadap kesehatan jasmani dan rohani anak. Di samping memberikan anak sifat-sifat potensial yang baik, kemampuan, dan tubuh yang sehat, ia juga memiliki dampak yang dalam terhadap pembentukan spiritual rohani anak dan potensi-potensi kejiwaannya. Namun seorang ibu perlu
Selengkapnya

Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak Balita dengan Cepat

By sulthan on Jumat, 21 Juni 2013


Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak Balita. Ada beberapa tingkat kecerdasan yang dimiliki balita, dan sebaiknya para orang tua memahami apa saja yang termasuk kecerdasan pada bayi tersebut.  Kecerdasan multipel atau multiple inteligensia adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak. Kecerdasan tersebut antara lain verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam
Selengkapnya

Cara Cerdas Ibu Menstimulasi Balita

By sulthan


Cara cerdas Ibu menstimulasi Balita. Hal ini dilakukan supaya balita bisa menjadi anak yang cerdas, dan tentu saja ini menjadi harapan serta dambaan setiap Ibu. Kemampuan seorang anak ketika masih berumur di bawah lima tahun atau yang disebut Balita. memang sungguh luar biasa, sayang bukan jika kita sebagai orang tua tidak memberikan stimulasi untuk meningkatkan kecerdasan si kecil tersebut.
Selengkapnya

LION KING

By sulthan

Salah satu film anak dan keluarga yang dapat dibilang abadi dan sepanjang masa adalah film berjudul The Lion King. ,

The Lion King adalah film animasi ke-32 dari Disney. Dirilis di bioskop pada tanggal 24 Juli 1994, The Lion King meraup $ 783.841.776 di seluruh dunia dan menjadi salah satu film paling sukses tahun 1994. Film The Lion King adalah milik perusahan film yang disebut Disney Renaissance yang berdiri tahun 1989 - 1999, yang telah meproduksi banyak film se film seperti The Little Mermaid, The Rescuers Down Under, Beauty and the Beast, Aladdin, Pocahontas, The Hunchback

of Notre Dame. The Lion King adalah salah satu yang tertinggi serta terlaris dibandingkan film-film sebelumnya, melebihi film seperti Star Wars Episode IV: A New Hope, The Da Vinci Code, dan Forrest Gump oleh jutaan dan jutaan dolar. The Lion King menjadi film Animasi pertama yang pernah meraup keuntungan lebih dari $ 700.000.000 di seluruh dunia. The Lion King memiliki debut terbesar pada tahun 1994, serta dinyatakan sebagai film terlaris tertinggi tahun 1994.

Film The Lion King berkisah tentang petualangan binatang yan berlangsung di Tanah Afrika, di mana ada aturan singa atas hewan lain sebagai Lion King. Film ini dimulai dengan nyanyian Afrika dan matahari terbit yang indah, dan kemudian bekerja jalan ke Lingkaran Hidup (lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Inggris dan bahasa asli Afrika, ditulis oleh penyanyi Inggris, Elton John, dan lirik oleh Tim Rice). Selama lagu, Lion King Mufasa (James Earl Jones) berdiri di atas Pride Rock and menunggu untuk mandril tua yang bijak, Rafiki (Robert Guillaume), untuk memberkati anaknya yang kelak menjadicalon raja, Simba (Jonathon Taylor Thomas).

Melalui petualang yang penuh kesulitan yang menguras air mata dari cubhood dan petualangan dengan Hakuna Matata geng: Timon (Nathan Lane) & Pumbaa (Ernie Sabella), Simba (Matthew Broderick) ditemukan oleh seorang teman lama, Nala (Moira Kelly), Simba kembali ke Tanah Kebanggaan setelah sekian lama terusir untuk merebut kembali tahta ayahnya dari paman jahat, Scar (Jeremy Irons).

Untuk anak film ini cukup menarik dan bagus juga ditonton dengan catatan orang tua harus mendampingi anak dan memberikan penjelasan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam film tersebut. Nilai-nilai positif seperti semangat juang yang pantang menyerah, serta ketulusan hati perlu diungkapkan kepada anak, orang tua perlu menjelaskan kepada anak ada hal-hal yang pantas ditiru dan ada pula hal-hal yang tidak boleh ditiru.
Selengkapnya

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa

By sulthan


Cara Mengajarkan Anak Berpuasa. Berpuasa atau shaum merupakan hal yang wajib yang harus dibiasakan oleh anak sejak kecil, supaya terbiasa setelah ia menginjak usia dewasa. di bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Sedangkan untuk anak yang belum baligh atau dewasa tidak wajib untuk berpuasa.



Namun sebagai orangtua kita tentu ingin mempunai anak
Selengkapnya

CARA MEMPERSIAPKAN KELAHIRAN BAYI

By sulthan


Ada beberapa persiapan khusus yang harus diperhatikan berkaitan dengan awal menghadapi kelahiran bayi baru dalam kehidupan kita diantaranya :
  1. Pemahaman pasangan (Calon ayah dan Ibu) serta orang-orang terdekat dimana bayi akan lahir dan dirawat nantinya.
  2. Persiapan sarana dan prasarana (perlengkapan bayi).
  3. Persiapan dan Perencanaan Pendidikan Anak Di usia tahun-tahun berikutnya.1. Pemahaman Pasangan
    Pemahaman pasangan (Calon ayah dan Ibu) serta orang-orang terdekat dimana bayi akan lahir dan dirawat nantinya sangat penting untuk menghalau kesalahpahaman antara pasangan suami istri dalam menangani bayi baru. Ini dapat dilakukan dengan cara :

        Menjalin komunikasi dari hati kehati.
        mencari pengetahuan tentang perawatan bayi baru kemudian diskusikan dengan pasangan
        rencanakan pemecahan masalah berkaitan dengan kerepotan yang akan dihadapi ketika bayi telah lahir, mulai dari ibu harus bangun tiap 2 jam sekali untuk memberi asi, mengganti popok, menimang, yang menyedot waktu 24 jam secara penuh.
        mulailah melibatkan suami dalam alam urusan kerumah tanggaan serta pengasuhan anak, kelak ketika bayi sudah lahir.
        Kalo bisa ikuti kelas persiapan kelahiran yang menyediakan pula kelas perawatan bayi hingga anak usia setahun. Mulailah sharing antar anggota kelompok tersebut.
        Pasangan ayah dan ibu baru bisa mulai belajar bersama bagaimana menangani bayi, mulai dari mengganti popok, memandikan. membedong. membersihkan anak dll
        tidak usah ragu minta pendampingan orang tua/mertua/ kerabat yang lebih berpengalaman.
        perlu dipertimbangkan mencari jasa asisten rumah tangga tambahan jika diperlukan.
        Komitmen pasangan untuk menomorsatukan keluarga khususnya sibayi kecil kita.
        Semua harus berusaha untuk tidak saling membebani, namun saling memahami. Dengan demikian, ada upaya antar pasangan suami istri untuk saling membahagiakan pasangannya.

    2. Persiapan sarana dan prasarana (perlengkapan bayi)
    Idealnya semua sarana dan prasaran yang ada dapat memenuhi semua keubutuhan bayi, perlengkapan bayi tidak harus mahal dan tidak semua harus wajib dipenuhi, tapi terdapat perlengkapan yang bersifat wajib yang harus dimiliki bayi antara lain :

        Set Pakaian Bayi
        Popok
        celana
        Gurita
        Bedong
        Sarung Tangan dan Sarung kaki
        Baju Lengan Panjang dan Celana Panjang
        Baju untuk Jalan-jalan
        Topi/penutup Kepala
        Bantal dan Guling
        Perlak kain/selimut kecil "lampin"
        Perlak Plastik/karet
        Kerodong/kelambu (pelindung dari Nyamuk/serangga lain)
        Selimut
        Selendang untuk menggendong Bayi
        Waslap
        Celemdek
        Peralatan Mandi
        Peralatan Kebersihan
        Temometer
        Mainan Bayi
        Tas dan set perlengkapan Bayi di dalamnya. (Untuk Lebih lengkapnya Baca Cara Memilih Perlengkapan Bayi yang Baik)

     3. Persiapan dan Perencanaan Pendidikan Anak Di usia tahun-tahun berikutnya
    Setelah anak semakin tumbuh besar maka anak tidak hanya membutuhkan perawatan lagi tapi juga diperlukan pendidikan selanjutnya yang dapat mendukung tumbuh kembang anak secara maksimal. Pendidikan untuk anak ini disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sangat penting bagi masa-masa Emas anak (Golen Age).
     
Demikian beberapa langkah cara mempersiapkan diri kita menyambut kelahiran Bayi yang baru semoga Bermanfaat dan bisa dipahami ayah dan bunda. terima kasih.
    Selengkapnya

    Bagaimana Cara Mendidik Anak Bersikap Sopan

    By sulthan on Kamis, 20 Juni 2013


    Bagaimana Cara Mendidik Anak Bersikap Sopan. Kita semua tahu bahwa pada jaman sekaran ini tata krama atau sopan santun merupakan sesuatu yang mahal. Bagaimana tidak, semakin lama sikap sopan santun terutama pada anak-anak semakin berkurang, walaupun di sekolah pelajaran tentang sopan santun sudah terintegrasi dalam mata pelajaran PKN ataupun Pendidikan Agama. Sebenarnya tidak bisa juga kita
    Selengkapnya

    Cara mendidik Anak Seperti Rasulullah

    By sulthan


    Cara mendidik anak seperti Rasulullah, agar anak menjadi baik dan benar. Rasulullah SAW adalah teladan umat muslim sedunia yang merupakan insan yang paling sempurna akhlaknya. Sehingga dikatakan bahwa beliau Rasul adalah al-Qur'an berjalan. Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi insan yang shaleh dan berpendidikan. yang menjadi permasalahannya adalah " Bagaimana cara Rasulullah
    Selengkapnya

    CONTOH PENATAAN SENTRA RUANGAN

    By sulthan

    Penataan sentra terdiri dari sentra ruangan dan sentra luar, kedua bagian sentra ini dapat disesuaikan dengan tujuan untuk mengefisienkan ketersediaan ruangan dan tempat untuk sentra. Ada beberapa rambu-rambu penting yang harus diperhatikan dalam menata sentra, salah satu hal yang terpenting adalah penempatan area dan jenis main. Misalnya area pasir dan air harus ditempatkan didekat pintu atau pembuangan agar mudah dibersihkan. Berikut ini adalah gambar contoh penataan atau susunan area dari penataan sentra :
    Keterangan Gambar :
    1. Balok  
    2. Main Peran  
    3. Permainan  
    4. Seni  
    5. Perpustakaan
    6. Manipulatif (discovery) 
    7. Bahan alam  
    8. Musik dan gerak  
    9. Memasak
    10. komputer
    Selanjutnya untuk penataan dilingkungan atau lembaga PAUD disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik bangunan dan lingkungan PAUD yang bersangkutan.
     
      Selengkapnya

      Tips Cara Mendidik Anak Yang Benar

      By sulthan


      Tips Mendidik Anak Yang Benar. Mempunyai seorang anak merupakan dambaan dari setiap orang tua. Hal ini merupakan unsur yang sangat dibutuhkan dalam sebuah keluarga. Bukankah Anda juga tidak hanya menginginkan anak saja. Sudah tentu menginginkan anak anda sholeh, cerdas, bisa menjadi kebanggaan keluarga. Apabila itu yang anda inginkan, maka anda harus tahu cara mendidik anak yang baik dalam
      Selengkapnya

      CARA LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN BCCT

      By sulthan on Rabu, 19 Juni 2013

      Sentra, lingkaran, pijakan awal, sentra BCCT anak Paud
      Cara langkah-langkah Pelaksanaan BCCT (Beyond Centers and Circle Times) adalah meliputi hal-hal sebagai berikut :

      A. Persiapan
      1. Mempersiapkan pendidik dan pengelola melalui pelatihan dan pemagangan. Pelatihan dapat memberikan pembekalan konsep, sedangkan magang memberikan pengalaman praktik langsung.
      2. Penyiapan tempat dan Alat Permainan Edukatif (APE) sesuai dengan jenis sentra yang akan dibuka dan tingkatan usia anak. Penyiapan administrasi kelompok dan pencatatan perkembangan anak.
      3. Pengelolaan metode pembelajaran kepada orang tua. Kegiatan ini penting agar orang tua mengenal metode ini sehingga tidak terjadi penolakan dan protes ketika kegiatan anaknya hanya bermain.
      4. Mintalah orangtua untuk mancoba bermain di setiap sentra main yang disiapkan untuk anak agar merasakan sendiri nuansanya. Kegiatan ini hendaknya dilakukan setiap awal tahun ajaran baru sebelum anak mulai belajar.
      B. Pelaksanaan
      1. Bukalah setiap sentra sesuai dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung lainnya.
      2. Gilirlah setiap kelompok anak untuk bermain di sentra sesuai dengan jadwal, setiap kelompok dalam satu hari hanya bermain di satu sentra saja.
      3. Berikan variasi dan kesempatan main yang cukup kepada setiap anak agar tidak bosan dan tidak berebutan.
      4. Seiring dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung, perlu tambahan sentra baru apabila belum lengkap.
      5. Lengkapilah setiap sentra dengan berbagai jenis APE, baik yang buatan pabrik maupun dikembangkan sendiri dengan memanfaatkan bahan limbah dan lingkungan alam sekitar yang aman bagi anak.
      Dalam hal ini proses pembelajaran pada anak usia dini berpusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya menggunakan empat pijakan untuk mendukung perkembangan anak, empat pijakan tersebut adalah :

      A. Pijakan Lingkungan Main
      1. Main dengan bahan-bahan main yang cukup (3 jenis main untuk tiap anak)
      2. Merencanakan untuk pengalaman densitas dan intensitas
      3. Memiliki berbagai bahan main yang mendukung pengalaman keaksaraan
      4. Menata kesempatan bermain untuk mendukung interaksi sosial yang positif.

      Sebelum mengelola bahan main yang tepat, seorang pendidik harus mengenali kecendrungan perilaku anak selama main. Dalam hal ini anak diklasifikasikan menjadi 3  jenis anak dengan ciri-ciri sebagai berikut :

      a. Ciri Anak Pasif
      • terlihat cape letih tidak semangat
      • Ekpresi datar, perilaku monoton
      • Jarang tertawa atau tersenyum, tidak gembira
      • Kurang focus dan jarang bicara
      • Menolak main dengan bahan yang menuntut ekspresif
      • Tidak dapat bekerjasama baik dengan guru maupun dengan sesama temannya.
      • Dapat berlaku merusak

      b. Ciri-ciri Anak Verbal Agresi
      • Menyerang dengan kata-kata
      • Sering membantah, penolakan dengan kata-kata
      • Menangis menjerit-jerit

      c. Ciri-ciri Anak Agresi Fisik
      • Anak terlihat banyak bergerak
      • Cenderung melakukan gerakan yang membahayakan
      • Tidak menyukai kegiatan yang menuntut diam dan rapi
      • Berlari, jika diminta berjalan dengan gerakan seperti robot
      • Tertarik pada kegiatan secara ekspresif, namun cepat berubah ke kegiatan baru.
      • Dapat menyerang temannya dengan fisik.
      • Sering kehilangan kontrol saat menggunakan alat dan bahan main
      • Makan dengan rakus
      • Tidak mau menatap mata guru atau orang tuanya
      • Mudah menyakiti orang lain terutama teman (menendang, menjambak)

      B. Pijakan Pengalaman Sebelum Main
      1. Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang narasumber
      2. Menggabungkan kosa kata baru dan menunjukan konsep-konsep yang mendukung milestone perkembangan.
      3. Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan main.
      4. Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main.
      5. Menjelaskan rangkaian waktu main.
      6. Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial.
      7. Merancang dan menerapkan aturan transisi untuk main.

      C. Pijakan Pengalaman Main Setiap anak
      1. Memberikan waktu untuk anak mengelola dan meneliti pengalaman main mereka.
      2. Mencontoh komunikasi yang tepat.
      3. Memperkuat dan mengembangkan bahasa anak.
      4. Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan interaksi teman sebaya
      5. Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak.

      D. Pijakan Pengalaman Setelah Main
      1. Gunakan waktu membereskan sebagai pengalaman positif untuk mempraktekkan  klasifikasi, serasi, dan pengelolaan secara umum bahan-bahan main.
      2. Mengingat dan mengulas kembali pengalaman main sehingga setiap anak memungkinkan berbagai kecakapannya.



       

      Dan akhirnya marilah kita lihat Langkah-langkah pelaksanaan dalam proses pembelajaran dengan metode BCCT (Beyond Centers and Circle Times) secara bertahap yaitu :
      1. Penyambutan anak; sambut anak dengan ramah dan penuh semangat dengan mengucapkan salam dan "hai" serta sebutlah nama panggilan dengan hormat.
      2. Masa transisi; guru mempersilakan anak bermain dalam bimbingan orang tuanya, dan atau sambil berkonsultasi dengan pendidik, konselor atau psikolog yang ada.
      3. Main Pembukaan; guru memulai kegiatan dengan anak diawali berdo'a bersama. Lalu anak diajak bernyanyi lagu "salam dan selamat pagi" atau lainnya dengan menari, melompat dan tertawa.
      4. Kegiatan awal bermain; guru mengajak anak menuju sentra atau pusat kegiatan bermain dengan cara bernyanyi bersama, guru menjelaskan dan membuat aturan permainannya atas kesepakatan anak-anak pada saat sebelum permainan dimulai.
      5. Kegiatan inti bermain; guru mempersilakan anak bermain sepuasnya hingga batas waktu yang telah disepakati. Guru mengamati, mengawasi, dan menjaga anak dari bahaya, agar proses penelitian, pemahaman dan pembelajaran anak berlangsung lancar sesuai tahap perkembangan dirinya.
      6. Kegiatan akhir bermain; guru meminta semua anak merapikan alat bermain. Lalu, guru meminta semua anak berkumpul dalam lingkaran semabil bernyanyi. Kemudian, guru mewawancarai semua anak untuk menceritakan pengalaman mereka setelah bermain. Fasilitasi mereka semua untuk berani curhat tentang pengalaman belajar mereka. Berikan setiap anak waktu untuk mengungkapkan isi hatinya dengan adil.
      7. Main penutupan; guru mengucapkan selamat kepada semua anak atas apa yang telah mereka alami hari ini, anak-anak berdoa'a bersama dan dihantarkan untuk pulang bersama orangtuanya yang telah menunggu.
      Demikian langkah-langkah pelaksanaan BCCT semoga dapat dijadikan acuan untuk diterapkan dilembaga bapak ibu sekalian, dimana pelaksanaannya juga harus memperhatikan kondisi dan kemampuan lembaga  yang bersangkutan ..sekian terimakasih.
      Selengkapnya

      GIZI AND ADVERSITY QUOTIENT ANAK

      By sulthan on Selasa, 18 Juni 2013

      Gizi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
      Pemenuhan gizi yang cukup pada anak di usia-usia awal (0-8 tahun) dapat mempengaruhi perkembangan mental, termasuk kecerdasan anak. Salah satu kecerdasan yang dapat dipengaruhi adalah kecerdasan adversity (adversity intelligence). Kecerdasan adversity merupakan sebuah bentuk kecerdasan yang memberikan ketahanan terhadap stres (daya resiliensi) tinggi, kemampuan merespon stres (coping mechanism) yang baik serta membangkitkan kemauan dan kemampuan untuk mencapai puncak prestasi.

      Kecerdasan adversity akan memberikan dasar bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang kompleks. Dengan memiliki kecerdasan adversity yang tinggi anak akan mampu mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan dengan sangat baik, dan bahkan mencapai prestasi puncak. Semakin dini kecerdasan ini ini diasah, akan semakin menetap dan mudah untuk dikembangkan. Dengan kecerdasan ini, seorang anak akan melihat suatu masalah sebagai tantangan untuk maju dan bukan sebagai hambatan. Dia akan memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam menghadapi lingkungan. Anak-anak yang memiliki kecerdasan adversity yang tinggi akan menjadi seorang climber, yang mampu menularkan ’virus’ positif ke lingkungan sekitarnya, sehingga dia yang akan mempengaruhi lingkungan dengan kuat dan bukan dia yang malah akan terpengaruh oleh lingkungan. Semangat dan daya juangnya yang tinggi mampu mengubah lingkungannya secara signifikan.

      Anak yang memiliki kecerdasan adversity yang tinggi mampu melakukan pemrosesan informasi dari lingkungan secara efektif, sehingga dalam menghadapi tantangan anak-anak ini mudah dan kreatif untuk mencari berbagai alternatif pemecahan masalah, mengelola perilaku dengan baik, mampu melindungi diri dari berbagai pengaruh buruk, serta belajar dari pengalaman dengan baik.

      Biasanya, anak-anak ini memiliki kepribadian yang ramah dan mudah akrab dengan lingkungan. Anak-anak ini juga kreatif, inovatif, percaya diri dan memiliki motivasi yang kuat. Mereka dapat menemukan sumber kebahagiaan yang positif, yakin akan kemampuannya untuk mengatasi berbagai tantangan dan hambatan, serta memiliki semangat juang tinggi dalam menjalani kehidupan dan pantang menyerah. Anak-anak ini biasanya tampil sebagai anak-anak yang sehat, tidak mudah terserang penyakit, tidak mudah mengalami gangguan pencernaan, tidak mengalami kesulitan tidur, serta tidak mengalami gangguan perilaku seperti suka menggigit-gigit kuku, menarik-narik rambut, marah dan menagis meraung-raung tanpa sebab yang jelas, rewel, menarik diri dari pergaulan, dan sebagainya.

      Anak-anak yang memiliki kecerdasan adversity baik juga tidak akan mudah mengalami stres, sehingga produksi hormon adrenalin akan berada dalam jumlah wajar. Bagi anak-anak yang mudah stres, akan mengalami gangguan keseimbangan hormonal, vitamin dan mineral terkuras, serta sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga mudah terserang penyakit. Hormon adrenalin diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak atau melebihi normal, sehingga zat-zat gizi seperti berbagai vitamin B, mineral seng, kalium, dan kalsium akan terkuras untuk memproduksi hormon ini. Dalam kondisi seperti ini, anak yang mudah stres memerlukan asupan vitamin dan mineral tersebut dalam jumlah banyak. Laju penggunaan vitamin C juga meningkat, sehingga asupan vitamin C juga diperlukan dalam jumlah banyak.

      Di samping itu, anak-anak yang mudah stres biasanya juga mengalami sulit makan, sehingga mengalami kekurangan zat besi, yang akan memperburuk daya tahan tubuh untuk menghadapi serangan penyakit. Untuk mengantisipasi kekurangan zat besi dianjurkan agar mengkonsumsi bahan pangan hewani macam daging, telur, dan hati. Zat besi dari hewani disebut heme-iron yang dapat diserap jauh lebih baik daripada zat besi nabati, nonheme-iron. Pangan kaya zat besi tadi akan lebih baik jika dikonsumsi bersama-sama dengan makanan sumber vitamin C (sayuran atau buah).

      Kecerdasan adversity yang tinggi sangat tergantung pada kualitas otak anak, dan kualitas otak ini sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tepat bagi anak. Asupan nutrisi ini tidak hanya ketika anak telah dilahirkan, tetapi juga ketika masih berada dalam kandungan. Asupan karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang cukup dari ibu akan mempengaruhi kualitas perkembangan otak janin. Komposisi yang tepat harus benar-benar diperhatikan oleh ibu ketika sedang hamil, bahkan ketika dia mempersiapkan diri untuk hamil. Dengan nutrisi yang tepat, ibu juga akan memiliki kesehatan yang baik, sehingga tidak mudah terserang penyakit. Kalau terserang penyakit, seorang anak dengan gizi cukup akan mudah pulih kembali dan manifestasi penyakit tidak akan seberat anak-anak dengan gizi kurang.

      Dari sisi ibu, juga akan siap secara fisik untuk mengandung, sehingga dapat menjalani proses kehamilan dengan baik dan dalam kondisi kesehatan prima. Ibu yang sehat akan dapat memberikan dukungan yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan janin serta anak-anak yang dilahirkannya. Oleh karena itu, proses merangsang dan mengoptimalkan kecerdasan anak merupakan perjalanan panjang yang cukup kompleks. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi, terutama yang berasal dari orang tua.

      Anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua yang cukup nutrisinya serta dipenuhi nutrisinya dengan tepat setelah kelahirannya akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Otak anak akan mampu merangsang bangkitnya hormon-hormon timbulnya perasaan senang, pikiran positif, kreatif dan inovatif. Inilah modal dasar bagi peningkatan kecerdasan adversity pada anak. Gizi yang cukup akan dapat merangsang kerja hormon secara efektif, termasuk hormon-hormon yang berfungsi dalam mengendalikan emosi.

      Sebagaimana diuraikan di atas, asupan gizi yang seimbang sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas perkembangan otak. Tanpa asupan gizi yang cukup, energi yang diperlukan oleh anak untuk tumbuh dan berkembang juga tidak cukup. Energi yang tersimpan dalam tubuh anak tidak akan banyak digunakan untuk tumbuh dan berkembang, tetapi akan disimpan sebagai cadangan (conserve energy), sehingga anak-anak yang berada dalam kondisi ini akan malas untuk melakukan aktivitas, cenderung tidak aktif, malas berpikir dan berkreasi. Kemampuan anak untuk mengendalikan emosi juga sangat rendah, anak mudah pesimis, sehingga kecerdasannya juga tidak dapat berkembang optimal, bahkan kemungkinan dapat mengalami kemunduran, termasuk kecerdasan adversity.

      Kecerdasan adversity salah satunya dipengaruhi oleh produksi serotonin di dalam otak, karena serotonin ini mempengaruhi ketahanan seseorang di dalam menghadapi tantangan. Untuk meningkatkan produksi serotonin diperlukan makanan sumber protein seperti pangan hewani asal ternak, ikan, dan kacang-kacangan. Pangan sumber protein itu diketahui kaya akan asam amino tryptophan. Di dalam tubuh tryptophan akan mendorong produksi serotonin.
      Karbohidrat dalam diet merangsang pembuatan hormon insulin, yang menarik asam amino lain sehingga triptofan mendapat kesempatan untuk masuk ke otak, yang kemudian diubah menjadi serotonin. Serotonin, suatu pemancar saraf yang penting dalam otak, jika dikurangi dapat menyebabkan susah tidur, kelesuan, kehilangan tenaga, ketidakmampuan untuk konsentrasi dan depresi. Oleh karena itu, karbohidrat menyebabkan rasa santai (karena serotonin) dan protein menyebabkan ketajaman penglihatan. Sejumlah kecil protein diperlukan untuk menjaga keseimbangan. Sebagian besar sereal yang biasa digunakan pada waktu sarapan dan sumber karbohidrat kompleks (zat tepung) mempunyai cukup protein untuk mengurangi stres sepanjang hari. Agar tidur tenang di malam hari, makanan kecil yang mengandung zat tepung sebelum tidur dan sejumlah kecil protein, misalnya roti dan susu/jus dapat membantu. Vitamin juga B6 diperlukan untuk membuat serotonin.

      Selain konsumsi karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah seimbang, diperlukan juga konsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah yang tepat. Di bawah ini adalah daftar vitamin dan mineral yang diperlukan untuk optimalisasi kecerdasan adversity pada anak, karena vitamin dan mineral ini terutama diyakini berkaitan dengan pengendalian emosi, sebagai komponen utama dalam kecerdasan adversity.
      VITAMIN dan MINERAL untuk MENINGKATKAN KECERDASAN ADVERSITY PADA ANAK
      Zat Gizi
      Sumber Makanan
      Vitamin B1
      Hati, daging, serealia
      Riboflavin (Vit B2)
      Susu, hati, daging, ikan
      Niacin
      Ikan, kacang-kacangan, daging
      Vitamin B12
      Susu, ikan laut, telur
      Vitamin C
      Tomat, mangga, nanas, jeruk, jambu biji
      Kalsium
      Ikan laut, susu, teri
      Seng
      Daging, ikan laut, buncis

      Dalam hal memenuhi asupan gizi yang seimbang, anak-anak juga sebaiknya dihindarkan dari konsumsi alkohol, kopi dan makanan kaleng. Konsumsi gula juga dibatasi, karena alkohol, kopi dan gula dapat menimbulkan gejala-gejala mirip gangguan emosional.

      Alkohol merupakan salah satu jenis minuman yang sebaiknya dihindari, karena hanya mengandung energi dan bersifat diuretik, serta dalam metabolismenya memerlukan vitamin B1 dan niasin. Apabila kedua zat gizi tersebut terkuras karena untuk mencerna alkohol, maka metabolisme karbohidrat akan mengalami gangguan, sehingga kadar gula dalam darah akan menurun atau rendah. Rendahnya kadar gula ini akan menimbulkan gejala-gejala yang berupa pandangan kabur, mual, berkeringat, sakit kepala, dan sebagainya. Sifat diuretik alkohol akan mengurangi vitamin-vitamin B, vitamin C, mineral kalsium, kalium, dan magnesium. Alkohol diserap langsung oleh perut dan mencapai sel otak, selaput lendir sel meluas dan berubah sehingga komunikasi dalam sel otak menjadi buruk. Dalam jangka panjang, alkohol dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif). Ketergantungan terhadap alkohol dalam jangka panjang dapat mengubah fungsi jiwa, dan gejala lepas zat (sakaw) dapat menyebabkan halusinasi. Alkohol memperlambat produksi enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan, terutama lemak. Alkohol menghabiskan persediaan vitamin C, asam folat, vitamin B-lain, zat seng dan vitamin A dalam tubuh. Alkohol juga memperberat kerja hati untuk bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

      Kopi juga harus dihindari karena mengandung kafein yang cepat diserap oleh tubuh, merangsang sistem saraf pusat dan membuat tubuh kita terjaga lebih lama. Kafein menghalangi penyerapan zat besi jika dikonsumsi dengan makanan atau dalam satu jam setelah makan. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung. Kafein bersifat diuretik, yaitu menyebabkan seseorang sering buang air kecil, sehingga menyebabkan ikut terbuangnya vitamin-vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan C. Perlu diingat bahwa sebenarnya kafein tidak hanya terdapat dalam kopi, tetapi ada juga dalam teh, coklat dan minuman ringan lainnya.

      Pada anak-anak gula banyak dikonsumsi dalam bentuk coklat, biskuit, kue dan makan ringan lainnya, bahkan dalam minuman. Gula dapat menyebabkan reaksi pada beberapa anak seperti lekas marah. Gula merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat, yang merupakan salah satu sumber energi. Dalam proses metabolisme karbohidrat menjadi energi memerlukan vitamin B. Apabila kita mengkonsumsi banyak gula, maka jumlah vitamin B yang diperlukan akan semakin banyak. Apabila vitamin B terkuras dan tubuh kita tidak memiliki cadangan yang cukup banyak, maka akan timbul gangguan terhadap fungsi saraf dan timbul gejala-gejala gangguan pada emosi, misalnya kelelahan secara emosional, depresi, mudah terusik atau mudah marah, dan sebagainya.

      Makanan kaleng diawetkan dengan menggunakan berbagai bahan pengawet, dan ditambah dengan bahan-bahan kimia lainnya, misalnya pewarna, penguat rasa, dan sebagainya. Berbagai bahan kimia ini disinyalir memiliki efek negatif terhadap fungsi-fungsi tubuh, terutama fungsi otak, sehingga sebaiknya dihindarkan dari konsumsi anak-anak.

      Suasana makan juga perlu diperhatikan, sehingga nutrisi yang masuk dapat dicerna dengan baik dan bermanfaat bagi tubuh secara optimal. Makan sebaiknya dilakukan dalam rileks, tidak terburu-buru dan dicerna dengan baik. Kondisi psikologis yang kondusif perlu diciptakan sehingga anak-anak menikmati waktu makan dengan nyaman, bukan dengan keterpaksaan. Makanan harus dicerna dengan baik, sehingga lambung tidak dipaksa mencerna makanan yang masih kasar, sehingga proses pencernaan menjadi tidak sempurna. Dengan demikian, makanan akan mudah diserap oleh darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.

      Dalam menyendok makanan juga sebaiknya tidak terlalu banyak. Kita harus ajarkan kepada anak-anak untuk menyuap sesendok demi sesendok dan tidak terlalu penuh, serta mengunyah dengan sempurna. Dengan mengunyah secara baik dan tidak tergesa-gesa juga memberikan kesempatan kepada enzim-enzim yang ada di mulut untuk bekerja dengan baik. Apabila anak sudah merasa kenyang, sebaiknya tidak kita paksa untuk menghabiskan makanan, karena anak dapat mengalami stres, perut yang tidak nyaman akibat kekenyangan dan merasa bahwa waktu makan adalah waktu yang sangat tidak menyenangkan, sehingga cenderung dihindari. Di samping itu, sebaiknya kita juga tidak memaksa anak-anak memakan makanan yang tidak disukai, karena akan mengganggu anak secara psikologis, apalagi apabila paksaan tersebut diikuti dengan ancaman atau menakut-nakuti anak. Anak-anak sebaiknya makan dalam porsi yang tidak terlalu banyak, tetapi sering, sehingga metabolisme makanan berjalan sempurna.
      Untuk mengetahui bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang tepat, maka yang perlu dipantau terus adalah berat badan dan tinggi badan menurut usia. Berat badan anak sesungguhnya merupakan hasil langsung dari pola makan anak, gaya hidup (termasuk di dalamnya pola pengasuhan yang diterima anak, tingkat stres) dan berbagai aktivitas anak secara fisik (termasuk kualitas bermain, lama waktu bermain, jenis permainan, dan sebagainya). Berat badan anak dalam kondisi normal perlu terus dipertahankan, sehingga memberikan kondisi kesehatan anak yang ideal.

      Asupan gizi yang sehat seimbang mempengaruhi kecerdasan adversity, karena kecerdasan ini menuntut tubuh yang prima, bebas dari segala macam penyakit dan gangguan psikologis. Gizi yang cukup dapat membuat anak bertahan terhadap penyakit. Persediaan gizi yang cukup akan membuat anak tahan terhadap tantangan dan permasalahan yang terjadi. Pada saat anak menghadapi hal yang baru, tantangan, dan permasalahan, tubuh kita memproduksi banyak sekali adrenalin, dan proses ini menggunakan cadangan energi yang berada dalam tubuh anak. Pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, tidak memiliki cukup cadangan energi untuk melakukan ini, sehingga akan mengalami kehabisan energi, yang ditampakkan dengan gejala-gejala susah tidur, kelelahan, tubuh yang lesu, sehingga tidak mampu beraktivitas dengan optimal. Dalam kondisi seperti ini, zat-zat gizi yang diperlukan bagi perkembangan otak menjadi sangat kurang, sehingga perkembangan kecerdasan anak juga tidak berkembang optimal.
      Makanan sangat mempengaruhi fungsi otak, karena ada beberapa unsur penting dari makanan yang mempengaruhi kimia otak, yang disebut sebagai neurotranssmitter. Neurotranssmitter sangat penting bagi perkembangan fisik dan psikis, terutama dalam memberikan kenyamanan dan ketenangan tidur serta pengendalian diri secara emosional.

      Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan adversity seorang anak, dan ini perlu diperhatikan sejak awal, bahkan jauh sebelum seorang anak dilahirkan. Kecerdasan adversity memberikan bekal pada anak untuk menjalani kehidupan dengan penuh optimisme, gizi, memberikan landasan untuk mengembangkan dan menguatkan bekal tersebut, sehingga anak akan lebih siap mengarungi kehidupan global yang semakin kompleks dan kompetitif.

      Sumber : 
      Widya Ayu Puspita, S.K.M., M.Kes. Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional IVm Jl. Gebang Putih No. 10 Sukolilo Surabaya
      Selengkapnya

      CARA MENDONGENG BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA

      By sulthan on Minggu, 16 Juni 2013

      Mendongeng atau bercerita untuk anak-anak dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga. Ada beberapa teknik alat peraga yang dapat digunakan antara lain :

      Peraga Gambar
      Alat peraga gambar bisa terdiri dari ; gambar seri, gambar lepas, gambar planel dll. Cara menggunakan Peraga Gambar adalah :
      1. Pilihlah gambar yang bagus sesuai isi cerita berukuran agak besar, dicetak dalam kertas relatif tebal, memiliki tata warna yang indah dannmenarik,
      2. Urutkan gambar terlebih dahulu, kuasai dengan baik detail cerita yang dikandungi oleh gambar dalam setiap lembarnya
      3. Perlihatkan gambar pada anak secara merata sambil terus bercerita, gambar harus selalu menghadap anak.
      4. Sinkronkan cerita dengan gambar, hati-hati jangan salah mengambil gambar
      5. Gambar dalam posisi kiri atau di dada, dan tidak menutup wajah guru
      6. Jika perlu gunakan telunjuk untuk menunjukkan objek tertentu dalam gambar demi kejelasan seperti menunjuk gambar binatang, pohon, atau benda lain.
      7. Sambil bercerita, perhatikanlah reaksi anak, amati apakah mereka memperhatikan gambar atau tidak.
      Bercerita dengan Peraga Gambar



      Read a Story Read Aloud Story (Buku Cerita)
      Cara menggunakan Peraga Read a Story Read Aloud Story adalah;
      1. Bacalah terlebih dahulu sebelum dibacakan didepan anak-anak pastikan tempat duduk didepan agar dapat dilihat dari berbagai arah
      2. Sampaikan tata tertib selama mendengar cerita  jangan terpaku pada buku perhatikan juga reaksi anak-anak  pada saat membacakan buku
      3. Sebutkan identitas buku, seperti judul dan pengarang supaya anak-anak belajar menghargai karya orang lain
      4. Pegang buku disamping kiri bahu, bersikap tegak lurus ke depan
      5. Bacalah dengan lambat dengan kualitas tutur yang lebih dramatis daripada penuturan biasanya
      6. Saat tangan kanan menunjuk gambar, arah pehatian disesuaikan dengan urutan cerita
      7. Tetaplah bercerita pada saat tangan membuka halaman berikutnya
      8. Pada bagian-bagian tertentu, berhentilah sejenak untuk memberikan komentar, atau untuk memberikan kesempatan anak berkomentar
      9. perhatikan semua anak dan berusahalah untuk menjalin kontak mata dengan mereka, cek apakah mereka masih berminat menyimak cerita atau sudah mulai menujukkan kebosanan
      10. Sering-seringlah berhenti untuk menunjukkan gambar-gambar dalam buku pada anak, dan pastikan semua anak dapat melihat gambar tersebut
      11. Pastikan semua jari selalu dalam posisi siap untuk membuka halaman selanjutnya
      12. Lakukan pembacaan sesuai rentang atensi anak. Jangan bercerita lebih dari 10 menit
      13. Libatkan anak dalam cerita supaya terjalin komunikasi kesemua arah anak.

      Boneka
      1. Boneka yang dapat digunakan dalam mendongeng adalah ; Boneka gagang, tempel, gantung dan tangan.
      2. Jarak boneka tidak terlalu dekat dengan mulut pencerita
      3. Maksimalkan latar pada bgian depan dan belakang, bagian depan depan diisi dengan hiasan kecil yang menyerupai wujud asli, seperti rumput, bunga-bunga kecil dan bagian belakang diisi dengan gambar-gambar yang relatif permanen seperti gunung rumah-rumahan, gedung, gua, sawah atau hutan. Dapat dilengkapi pula dengan hiasan hidup seperti daun dan ranting.
      4. Tutup bagian depan dan bawah dengan kain, kayu atau gambar bagian depan bawah berfungsi sebagai penutup gerak pencerita sehingga perhatian anak dapat tertuju sepenuhnya pada panggung dan boneka.
      5. Jika memungkinkan, sediakan peralatan tambahan seperti tape recorder. Jika memungkinkan pula, hadirkan musik pengiring lagu yang dapat dimanfaatkan ketika tokoh menyanyikan lagu bersama anak.
      6. Sandiwara boneka dangan panggung memerlukan dua orang. Satu sebagai pencerita utama, satu sebagai pencerita pendukung yang merangkap sebagi operator musik
      7. Manfaatkan musik pengiring dan penegas (disamping musik pembuka dan penutup) untuk menghidupkan latar cerita, sekaligus sebagai pembangkit suasana dramatik.

      Papan Planel
      1. Siapkan gambar sesuai dengan cerita. Buatlah gambar semenarik mungkin
      2. Tempelkan gambar tersebut pada papan planel tepat ditengah anak, agar terlihat semua anak
      3. Siapkan alat penunjuk gambar, dan manfaatkan sebagai pemandu cerita
      4. Setiap mulai bercerita, jangan salah menyebutkan nama tokoh dan menunjukkannya pada gambar
      5. Setelah digunakan, gambar yang telah diceritakan segera dilipat ke belakang atau ditumpuk dengan rapi
      6. Sesekali adakan dialog dengan anak-anak
      7. Libatkan anak dalam penghayatan karkter tokoh dengan cara menirukan arakter bersama-sama mereka
      8. Tambahkan lagu-lagu jika perlu agar tercipta suasana senang dan  gembira
      9. Pastikan anak-anak tetap memperhatikan gambar dan ekspresi guru dengan baik
      10. Apabila ada waktu dan dipandang perlu, susun kembali gambar di papan planel, dan mintalah anak-anak untuk menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri.
      Bercerita dengan Papan Planel


      Indikator Keberhasilan dalam Bercerita
      1. Anak-anak tenang, memperhatikan sungguh-sungguh, tidak kesibukan sendiri, tidak sibuk berbicara dengan teman, atau memperhatikan guru dengan serius.
      2. Anak-anak rileks, ceria dan tersenyum gembira, tidak bereaksi terlalu berlebihan
      3. Anak-anak memberikan reaksi verbal yang berisi menerimaan menanggapi cerita dengan logis
      4. Anak-anak tidak terlihat berpikir terlalu keras, terlihat santai dan tidak jenuh
      5. Anak-anak melihat kepada guru, diam ketika guru bercerita, dan dapat menjawab pertanyaan cerita, serta mampu memberikan tanggapan terhadap pertanyaan tentang cerita.
      6. Setelah selesai cerita anak-anak antusias membicarakan cerita yang disampaikan guru dengan teman-temannya. dan terjadi perubahan perilaku sesuai dengan nilai moral yang disampaikan dalam cerita.
      Selengkapnya

      MAKALAH SKRIPSI PAUD PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

      By sulthan

      Berikut ini adalah contoh Judul Makalah, skripsi dan Karya Tulis Ilmiah tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) yang pernah ditulis, sebagai berikut :
      Judul Makalah dan Karya Tulis Ilmiah PAUD
      1. Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai Model Perilaku Anak Usia Dini
      2. Implementasi Orientasi Teknis Pendidikan Anak Usia Dini (PADU) terhadap Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD dalam Mengelola PAUD
      3. Kinerja Pendidik PAUD dalam Proses Pembelajaran PAUD
      4. Kreativitas Guru Dalam Mengajar Anak Usia Dini Di PAUD .......................
      5. Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dengan Perkembangan Kognitif
      6. Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan .....
      7. Penerbitan Jurnal Ilmiah PAUD untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
      8. Strategi Pembelajaran Seni Lukis Anak Usia Dini di Lembaga ...........
      9. Perkembangan Anak Secara Holisitk Sebagai Pribadi Yang Unik
      10. Pengelolaan PAUD terintegrasi Posyandu di Pos PAUD Tunas Bangsa
      11. Penerapan Soft Skill Bagi Tenaga Pendidik dalam Pembelajaran anak Usia Dini
      12. Meningkatkan Kecerdasan Natural Anak Melalui Metode Karya Wisata Di Taman Kanak-kanak .............
      13. Membangun Komunikasi Efektif Anak-orang tua Rekayasa Sosial Budaya Memperbaiki Kualitas Hidup Anak : Tinjauan Teoritik. 
      14. Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini Melalui Program Parenting di Lembaga PAUD (Program Parenting Berbasis Karakter)
      15. Model Penyelenggaraan Kelompok Bermain Berbasis Alam di Wilayah SKB ......
      16. Model Pembelajaran di PAUD Terpadu Mengoptimalkan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini
      17. Model Make A Match untuk Mengenalkan Konsep Bilangan 1-10 pada Anak Usia Dini

      Judul Skripsi dan Tesis PAUD 

      Skripsi :
      1. Aplikasi Metode Beyond Centers And Circles Time (BCCT) dalam Pembelajaran Materi Iman dan Takwa di Playgroup....kabupaten.....
      2. Penerapan Metode Beyond Centers And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Nilai-Nilai Akhlak Pada Anak Usia Dini di.......
      3. Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus di Taman Kanak-kanak...........)
      4. Strategi Pengembangan Pembelajaran Dalam Menggali Potensi Keagamaan Anak Usia Dini di...........
      5. Internalisasi Pendidikan Nilai-Nilai Islam Bagi Anak Usia Dini di.............
      6. Perspektif Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
      7. Motivasi Orang Tua Memilih Kelompok Bermain Sebagai Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini di...
      8. Pengembangan Strategi Pembelajaran Aktif Pendidikan Anak Usia Dini di.......
      9. Pengaruh Tingkat Moral terhadap Kemampuan Sosialisasi Anak Usia Dini
      10. Hubungan Urutan Kelahiran dalam Keluarga dengan Kemandirian Anak Usia Dini
      11. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini di.......
      12. Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Taman Kanak-kanak
      13. Korelasi Perilaku pendidik dengan tingkat keberhasilan pembelajaran PAUD di....
      14. Peran Keluarga Dalam Menerapkan Pendidikan Agama Islam pada Anak Usia Dini
      15. Metode Pembelajaran Pendidkan Agama Islam pada Anak Usia Dini
      16. Strategi Peningkatan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
      17. Metode Penanaman Keagamaan Pada Anak Usia Dini
      18. Kreativitas Guru Dalam Mengajar Anak Usia Dini Di PAUD
      19. Kontribusi Gerakan Membangun Masyarakat Sehat dalam Bidang Pendidikan Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini
      20. PAUD Sebagai Wadah Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini
      21. Strategi Pembelajaran BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi) dalam Membina Akhlak Anak Usia Dini di............
      22. Segmentasi Stakeholders LembagaPendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berdasar Psikografi.
      23. Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala TK/PAUD dalam Meningkatkan Profesionalisme Pendidik Di Paud....Kabupaten... 
      24. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Sikap Orang Tua Dasar dalam Memilih Makanan Jajanan di PAUD .... Kecamatan ....Kabupaten .... 
      25. Variasi seni Rupa dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Di PAUD........ 
      26. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa TK Dalam Pembelajaran Kemampuan Berbahasa Melalui  Penerapan Media Gambar  (Penelitian Tindakan Kelas Di TK. Negeri Pembina..................... 
        
      Tesis :  
      1. PENGARUH PEDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KEPALA TK/PAUD (Studi Kasus pada Kepala TK/PAUD sekabupaten ...) tahun ... (Ket. X1 = Materi diklat. X2 = Instruktur, X3 = Metode Diklat,dan Y = Kinerja Pendidik)
      2. PENGARUH IKLIM ORGANISASI LEMBAGA PAUD TERHADAP KEPUASAN KERJA PENDIDIK (Studi pada TK/PAUD.... Kabupaten ...) tahun.. (Ket. X1 = Perilaku Pemimpin. X2 = Motivasi Kerja, X3 = Arus Komunikasi, X4 = Praktik Pengambilan Keputusan dan Y = Kepuasan Kerja)
      3. PENGARUH MOTIVASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PENDIDIK TK/PAUD DI...(Ket. X1 = MOTIVASI. X2 = Semangat Kerja, dan Y = Prestasi Kerja)
      Judul Penelitian Tindakan kelas (PTK) PAUD 


      1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN PADA ANAK MELALUI JENIS PERMAINAN TRADISIONAL ............ DI TK ..... 
      2. PENERAPAN PERMAINAN LEG PUZZLE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TK (Studi Kasus di....)
      3. PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK TK 
      4. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MENCARI PASANGAN
      5. PENERAPAN PEMBELAJARAN ORIGAMI DENGAN TEKNIK PEMBERIAN SIMBOL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
      6. MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK ..... di Kecamatan .... Tahun Ajaran ....)

      Untuk berlangganan "Gratis" Makalah, Skripsi, Karya Tulis Ilmiah tersebut, Silakan menghubungi admint atau Langsung Download.. Klik disini !!
       
      Selengkapnya