PTK PAUD |
PAUD-Anakbermainbelajar----Menjadi pendidik PAUD yang berkarakter merupakan hal yang sangat penting. Karakter menunjukan siapa diri kita sebenarnya dan menentukan bagaimana seseorang membuat keputusan. Karakter juga menentukan sikap, perkataan, dan tindakan seseorang dimana hal-hal tersebut dapat membantu untuk mencapai kesuksesan. Pembentukan karakter individu pada umumnya melalui berbagai proses dimana banyak faktor yang berperan selama proses pembentukan karakater belangsung. Karakter terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa.
V. Campbell dan R. Obligasi (1982) menyatakan ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang yaitu :
1. Faktor keturunan
2. Pengalaman masa kanak-kanak
3. Pemodelan orang dewasa atau orang yang lebih tua
4. Pengaruh lingkungan sebaya
5. Lingkungan fisik dan sosial
6. Substansi materi di sekolah atau lembaga pendidikan lain
7. Media massa.
Untuk mengembangkan karakter yang baik perlu ada suatu penentuan dan pendefinisian kualitas karakter yang akan ditanamkan sehingga dapat dimengerti oleh semua orang antara lain dengan memberikan ilustrasi-ilustrasi atau aktivitas.
Dalam proses pembentukan karakter yang baik perlu adanya kontrol internal dan kontrol sosial yang menuntut individu untuk memiliki karakter positif tertentu. MIsalnya saja sebagai pendidik (guru) dalam suatu komunitas pendidikan, seperti PAUD, dibutuhkan karakter seperti jujur, perhatian, sabar, dan karakter positif lain sebab pendidik dalam komunitas pendidikan berperan sebagai teladan dan model bagi anak didiknya.
Selain pendefinisian yang jelas mengenai kualitas karakter yang diinginkan serta adanya kontrol internal dan kontrol sosial, dalam pembentukan karakter, khususnya karakter yang baik atau positif, diperlukan renfotcement atau penguatan dari luar (eksternal) melalui bentuk-bentuk penghargaan terhadap karakter baik yang ditujukan. Penghargaan yang ditujukan dapat berupa pujian atau hadiah (reward) tertentu. Seorang pimpinan dalam lembaga PAUD, misalnya, dapat memuji pendidik PAUD yang mengajar di tempatnya atas karakter baik yang ditunjukan seperti, " wah, saya perhatikan Ibu Yuni selalu tepat waktu datang ke sekolah. Bagus sekali itu. Pertahankan terus ya, bu". Pujian-pujian yang diberikan, terutama di depan publik, atau reward dalam bentuk lain walaupun bersifat sederhana namun apabila diberikan terus menerus akan membentuk pemahaman dan keyakinan pada individu mengenai karakter baik sehingga karakter tersebut akan terus dilakukan.
Karakter merupakan salah satu poin penting yang menentukan keberhasilan seseorang. Temuan dari universitas Harvard, 85% dari sebab-sebab kesuksesan, pencapaian sasaran, promosi jabatan, dan lain-lain, adalah karena sikap-sikap seseorang. Hanya 15% disebabkan oleh keahlian atau kompetensi teknis yang dimilikinya. Oleh sebab itu, terkait upaya membangun karakter positif, khususnya dalam diri pendidik, disusunlah 16 pilar pembangunan karakter :
- kasih sayang
- Penghargaan
- Pemberian ruang untuk pengembangan diri
- Kepercayaan
- Kerjasama
- Saling berbagi
- Saling memotivasi
- Saling mendengarkan
- Saling berinteraksi secara positif
- Saling menanamkan nilai-nilai moral
- Saling mengingatkan dengan ketulusan hati
- Saling menularkan antusiasme
- Saling menggali potensi diri
- Saling mengajari dengan kerendahan hati
- Saling menginspirasi
- Saling menghormati perbedaan.
- Seseorang yang dituntut untuk berkomitmen terhadap profesinya, orang yang selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui cara kerjanya sesuai dengan tuntutan zaman.
- Seseorang yang memiliki ilmu, yang mampu menangkap hakikat sesuatu, orang yang mampu menjelaskan hakikat dalam pengetahuan yang diajarkannya
- Seseorang yang kreatif, yang mampu menyiapkan peserta didiknya agar mampu berkreasi, sekaligus mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat, dan alam sekitar,
- Seseorang yang berusaha menularkan penghayatan akhlak atau kepribadian kepada peserta didiknya.
- Seseorang yang berusaha mencerdaskan peserta didiknay, melatihkan berbagai keterampilan mereka sesuai bakat, minat, dan kemampuan
- Seseorang yang beradab.
Sumber: Dirangkum dari berbagi sumber.
Gambar: Koleksi Pribadi