SAAT INI AKU ADALAH ANAK-ANAK DAN TUGASKU MEMANG BERMAIN

By sulthan on Selasa, 20 Desember 2016


PAUD-AnakBermainbelajar--Bagi anak kegiatan Bermain memang dunia mereka, tapi tahukah bunda-ayah apa yang terjadi dibalik kegiatan bermain anak tersebut. seperti keinginan mereka, seperti kata mereka :

Ketika kau melihat aku belajar melompat, berlari dan memanjat, tolong jangan katakan aku "Hanya bermain", Karena seperti itu kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Aku belajar tentang bagaimana tubuhku, Mungkin saja suatu hari nanti aku menjadi Dokter, Perawat atau Atlet.

Ketika kau lihat aku duduk disebuah kursi, "Membaca Keras-keras" di depan penonton khayal, Tolong jangan tertawa dan mengira aku "Hanya bermain", Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Aku mungkin menjadi guru suatu hari nanti.

Ketika aku sedang menyusun kubus, jangan katakan aku "Hanya Bermain", Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, tentang keseimbangan bentuk.

Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat rumah-rumahan, lalu bermain boneka bayi, jangan katakan aku "Hanya bermain", Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar. Untuk menjadi ibu dan ayah suatu hari nanti.

Ketika kau bertanya apa yang kau kerjakan di sekolah hari ini, Dan aku menjawab "Aku hanya bermain". Tolong jangan salah mengerti, Karena seperti kau lihat Aku bermain sambil belajar, Aku belajar menikmati hidup sambil meraih sukses dalam bekerja, Aku menyiapkan diri untuk masa depan.


So..ibu dan ayah..apakah sudah kita biarkan anak-anak kita bermain??...


Sumber : Copas-copasan di Facebook
Gambar : pixabay.com
Selengkapnya

INILAH PENTINGNYA MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN SENI MUSIK DI PAUD

By sulthan on Minggu, 04 Desember 2016

PAUD-AnakBermainBelajar--Kesenian merupakan sebuah konsep yang tidak akanpernah hilang di atas muka bumi ini. Kesenian identik dengan estetika, terkait dengan naluri kemanusiaan yang selalu cinta dengan keindahan, maka seni sebagai sebuah produk yang identik dengan keindahan memang akan selalu ada dan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Sebuah kata-kata bijak yang menjelaskan bahwa dengan seni hidup menjadi indah, sepertinya tidak bisa dipungkiri bahwa kita memang membutuhkan seni untuk memperindah hidup kita. Seni akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyertai perjalanan hidup manusia karena seni memiliki fungsi individual dan sosial. Tidak hanya mencakup kebutuhan spiritual atau ekspresi tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan komersial, politik, sosial, alat penerangan, propaganda, sarana promosi, hiburan, pendidikan, terapi dan sebagainya.

Sebagai individu yang harus terus bekembang dalam kehidupannya, anak-anak usia dini sangat perlu memiliki kemampuan seni. Dengan penanganan yang tepat maka seni menjadi hla yang sangat berperan penting dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar pada diri anak. Dalam kegiatan seni untuk anak-anak ditemukan nilai-nilai edukasi yang kemudian dikenal sebagai konsep education through art yang dikemukakan oleh Herbert Read yang dikembangkan dari pemikiran Plato (428-347 SM) yang mengatakan art should be the basis of education. Selanjutnya Lowenfeld dan Brittain (1980) menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar di dalam diri anak, seperti kemampuan: fisik, perseptual, pikir/intelektual, kreativitas, sosial dan estetik. Seiring dengan bertambahnya usia anak, maka seluruh kemampuan dasar dapat perkembang secara terpadu.

Haskel (1979) mengungkapkan bahwa pendidikan usia dini amat tidak efektif dan kurang sempurna tanpa musik. Belajar melalui seni pada hakikatnya menyenangkan, menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri, sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar melaksanakan perintah guru. Kegiatan seni mengasah ketajaman rasa (feeling) dan mengendalikan emosi.
 
Bermain musik itu sangat penting bagi seorang anak, karena dapat meningkatkan kemampuan musikal anak yang selanjutnya dapat mempengaruhi secara positif bidang kemampuan anak yang lainnya. Bidang kemampuan yang dapat dipengaruhi secara positif oleh musik ini adalah bidang bahasa, komunikasi, fisik, emosi, esetetika, sosial , kognitif dan science.

Anak di usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah atau Taman Kanak-kanak. Sejumlah riset membuktikan bahwa perkembangan kecerdasan anak pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Hal ini menunjukan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak di usia pra-sekolah karena pada usia tersebut anak mengalami masa peka, yaitu masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Maa peka merupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan seluruh potensi anak termasuk pula potensi, minat dan bakat dalam bidan seni khususnya seni musik.
 

Menurut John M. Ortiz (2002), memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendengarkan berbagai macam suara (kata-kata, musik, dan suara pada umumnya) juga dapat menstimulasi otak anak ntuk membentuk berbagai macam “koneksi suara”. Hal ini akan memudahkan mereka memperbanyak simpanan suara dalam hidup mereka selanjutnya. Memperkenalkan berbagai macam suara sedini mungkin terbukti meningkatkan keragaman, fleksibilitas, dan daya tahan koneksi saraf tersebut, terutama di bidang matematika, bahasa, dan logika.

Teori Multiple Intelligences yang dikembangkan Gardner pada tahun 1980-an, memperkuat pendapat bahwa seni khususnya musik mempunyai fungsi dan pengaruh dalam mengembangkan intelegensi anak. Teori ini memberikan wacana yang lebih luas dalam memandang seorang anak secara holistik. Secara khusus tentang musik dan anak ini, teori multiple intelligences yang dikembangkan Garner ini memberikan perluasan wawasan bahwa manusia memiliki intelegen khususnya intelegen musikal. 

Kecerdasan musikal didefinisikan sebagai kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal. Kemampuan ini, meliputi (1) kemampuan mempersepsi bentuk musikal, seperti menangkap atau menikmati musik dan bunyi-bunyi berpola nada, (2) kemampuan membedakan bentuk musikal, seperti membedakan dan membandingkan ciri musikal bunyi, suara, dan alat musik, (3) kemampuan mengubah bentuk musikal, seperti mencipta dan memversikan musik, dan (4) kemampuan mengekspresikan bentuk musikal, seperti menyanyi, bersenandung, dan bersiul-siul. Hal ini berarti, kecerdasan musikal meliputi kemampuan mempersepsi dan memahami, mencipta, dan menyajikan bentuk-bentuk musikal (Armstrong, 2003).

Anak-anak yang mempunyai kecerdasan musikal dalam taraf berkembang, sering menyanyi, senang bersenandung atau bersiul seorang diri. Kemunculan kecerdasan musikal pada anak-anak mudah dikenali karena begitu diperdengarkan musik mereka langsung mendengarkan atau mengikuti irama atau ikut menyanyi (Armstrong, 2003).

Tujuan kegiatan seni musik di PAUD bukanlah membuat anak mampu menghasilkan keterampilan khusus dalam bermusik, tetapi lebih pada membantu anak untuk mampu mengungkapkan diri melalui seni musik tersebut. Dengan kegiatan bermain musik anak mampu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik karena kemampuan untuk untuk mengungkapkan dirinya.

Sesuai kurikulum tahun 2004, pendidikan di Taman Kanak-kanak bertujuan mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, sosial-emosional, moral dan nilai agama, kognitif serta seni. Pendidikan ini tercakup dalam tiga rumpun pengembangan yaitu pengembangan moral dan nilai agama, sosial-emosional serta kemampuan dasar bahasa, kognitif dan pra-akademik (Kurikulum Pendidikan Usia Dini 2004, Diknas).

Dalam kurikulum Nasional pengembangan seni mengacu pada kompetensi dasar anak mampu mengungkapkan gagasan dan daya ciptanya dalam berbagai bentuk meliputi berbagai media; bergerak sesuai irama musik dan menyanyi (Kurikulum Pendidikan Usia Dini – TK -,2004).

Terkait dengan kemampuan musikal anak ini, telah banyak dilakukan penelitian dan dipulikasikan diberbagai negara, salah satu hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang dikeluarkan oleh The National Association for Music Education di Amerika. Ada beberapa aspek yang dapat diukur dalam kemampuan musik anak, diantaranya sepek ritmik, melodi, menyanyi, dan literasi. Ada juga beberapa kemampuan dasar musik yang dimiliki anak usia TK dapat ditinjau dari aspek intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik dan kreatif yang kesemuanya dapat berkembang jika didukung oleh penerapan kegiatan bermain musik yang baik di bawah bimbingan dan arahan guru dan pendidik.

Demikian Artikel singkat tentang pentingnya mengembangkan Pendidikan Seni Musik di PAUD, semoga Artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita  dalam rangka mengembangkan kemampuan dan pendidikan anak usia dini, terimakasih.

Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber !!
Selengkapnya