Inilah Bahaya Tidur Sehabis Makan Sahur yang Jarang Anda Ketahui

By sulthan on Senin, 06 Juni 2016


Inilah Bahaya Tidur Sehabis Makan Sahur yang Jarang Anda Ketahui

Dalam berpuasa ada banyak sekali sunnah yang bisa kita amalkan di antaranya adalah mengakhirkan sahur artinya bersahur di akhir waktu. Pada jaman Nabi Muhammad SAW terhadulu sekitar 50 ayat sebelum memasuki waktu subuh, ini secara otomatis setelah bersahur kita tidak akan tidur karena sudah dekat waktu subuh, berbeda halnya dengan yang sahurnya jam 1 atau jam 2 malam (masih jauh).

Namun di jaman sekarang ini banyak sekali umat muslim yang tidur setelah sahur dan bangunnya jam 7 atau jam 8 pagi, akibatnya ketinggalan Shalat subuh, apa gunanya puasa jika Shalatpun ditinggalkan  Setelah mengkonsumsi makanan (termasuk sahur), sistem pencernaan memerlukan beberapa waktu untuk mencerna dan menyerap nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Ketika seseorang tidur setelah makan (sahur), apalagi dalam posisi terlentang, pencernaan menjadi melambat atau sulit bekerja. Akibatnya, timbullah nyeri di ulu hati dan panas yang menyebar ke dada dan tenggorokan karena meningkatnya asam lambung.

Selain itu, tidur setelah sahur juga bisa memicu terjadinya refluks. Yakni makanan berbalik dari lambung ke kerongkongan. Semakin pendek jarak waktu makan (sahur) dan tidur, kemungkinan terjadinya refluks makin besar. Karena variabel penentu refluks ada dua yakni makanan yang belum dicerna dan terpengaruh gravitasi saat tidur.

Di antara tanda refluks adalah ketika seseorang terbangun dari tidur setelah sahur ia merasakan kerongkongannya panas dan mulutnya terasa pahit. Para dokter menyarankan jeda waktu antara makan dan tidur adalah dua jam. Namun sunnah Rasulullah lebih lama lagi. Beliau dan para sahabatnya biasa mengisi waktu setelah sahur dengan shalat atau dzikir dan setelah Subuh berdzikir hingga matahari terbit. Untuk tidur sejenak, mereka memilih waktu siang yang dikenal dengan istilah qailulah.

Sedangkan bahaya jangka panjang, tidur setelah sahur dipercaya meningkatkan resiko terkena stroke. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah terkena stroke. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki jeda paling singkat antara makan dan tidur memiliki resiko lebih tinggi terkena stroke.


Jika hasil studi medis dan penelitian menunjukkan demikian bahayanya makan setelah sahur, kita jadi semakin yakin bahwa sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Hal-hal ini juga semakin menguatkan kebenaran Islam. Semoga bermanfaat.