Astaghfirullah. Ibu Hajjah Ini Kedapatan Membawa Barang Haram

By sulthan on Minggu, 07 Februari 2016

Titel seseorang dengan haji (bagi laki-laki) dan Hajjah (bagi perempuan) seharusnya menjadikan orang tersebut supaya menjadi lebih baik lagi dalam perbuatannya sehari. Tingkat keimanannya harus ditambah menuju ke taqwaan. Bukan malah melakukan hal-hal yang dilarang dalam Agama Islam.

Dilansir dari berita medansatu.com, kejadian memalukan ini menimpa seorang Ibu berinisial I (54 tahun). Ia rela melakoni pekerjaan haram yaitu menjadi kurir (pengantar) sabu-sabu. Merupakan barang haram baik secara hukum Islam dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Ternyata Ibu I merupakan seorang dengan status sebagai Hajjah. Ia tidak melawan saat petugas bandara Aviation Security menangkapnya di Bandara Kualanamu Medan pada hari Minggu pagi 7 Februari 2016. Petugas security mendapati Ibu I membawa barang haram jenis sabu-sabu seberat 1 ons dan dan ekstaksi sebanyak 1500 butir.



Pada saat ditangkap yang anehnya Ibu I menyembunyikan barang haram tersebut didalam pakaian atasnya (maaf bra). Ibu ini berangkat dari bandara kualanamu tujuan Balikpapan dengan menggunakan maskapai penerbangan Lion Air.

Ibu Hajjah I sendiri merupakan seorang warga yang berasal dari Kabupaten Kutai Timur Kota Samarinda.

Sekarang Ibu Hajjah sudah diperiksa intensif di Polres Deliserdang untuk proses selanjutnya serta mencari siapa Bandar yang berada dibalik Ibu Hajjah.

Sangat disayangkan apa yang dilakukan oleh Ibu Hajjah ini, melihat ia merupakan seorang yang sudah berangkat ke tanah suci. Namun apa daya godaan syaitan yang akhirnya menjerumuskan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Seringnya para kurir narkoba mengalami masalah himpitan ekonomi sehingga nekat melakukan pekerjaan tersebut. Padahal jika kembali kepada Allah SWT dengan memohon kepadaNya agar selalu dilimpahkan rezeki.

Sahabat.. Semoga kejadian ini bisa menyadarkan kita semua, sekalipun bertitel Haji, Hajjah, Ustadz bahkan seorang Ulama sekalipun bisa digoda oleh syaitan dan iblis. Maka sedari awal kita sudah memproteksi diri dari godaan syaitan. Mendekatkan diri kepada Allah, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, mensyukuri apa yang sudah diberikan, Insya Allah selalu mendapat berkah dan rahmatNya.

Bagi Ibu Hajjah I ini, kita doakan agar di ampuni oleh Allah SWT. Sudah kewajiban kita sesama umat Muslim untuk saling mendoakan. Dan untuk Ibu Hajjah I, bersegeralah bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Sahabat.. Ambillah hikmah dibalik kejadian yang menimpa Ibu Hajjah tersebut.