KELAINAN MOTORIK ANAK, BAGAIMANA MENGEMBANGKANNYA?

By sulthan on Senin, 06 Juli 2015

KELAINAN MOTORIK ANAK, BAGAIMANA MENGEMBANGKANNYA?

HAKIKAT PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK

Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang cepat. Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya. Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui bebrbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.

PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI


A.    PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil latihan dan belajar dengan memperhatikan kematangan gungsi organ motoriknya.

Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol otak.

Aktivitas anak terjadi dibawah kontrol otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membenntuk system syaraf pusat yang mencakup lima pusat control, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangsn motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsure utama dalam perkembangan motorik anak.

Sedari kecil anak harus diberikan berbagai kegiatan fisik yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk bergerak, juka seorang anak berhasil melakukan suatu aktivitas fisik atau gerakan maka selanjutnya ia mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut kembali. Namun, sedari kecil seorang anak perlu dibiarkan menemukan sendiri kegiatan / aktivitas fisik yang sesuai dan cocok dengan kemampuannya.
            

2. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
      Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungan nya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.
3. Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak
      Bermain akan meningkatkan aktifitas fisik anak. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktifitas fisik akan meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda kedalam tempatnya.

      Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menymbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikikr logis dan rasional, menganalisis, bicara serta berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas.

KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK

Pengembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk tampil menggerakkan anggota tubuh. Seefel (dalam Moelichatoen, 1999), menggolongkan tiga keterampilan motorik anak, yaitu:
1.      Keterampilan lokomotorik : berjalan, berlari, meloncat, meluncur,
2.      Keterampilan nonlokomotorik (menggerakkan bagian tubuh dengan anak diam di tempat): menggangkat, mendorong, melengket, berayun, menarik;
3.      Keterampilan memproyeksi dan menerima/menagkap benda: menangkap, melempar.

Dalam mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Secara umum ada dua macam gerakan motorik, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus yang akan diuraikan berikut ini.

A.    GERAKAKN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI
Perekembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan motorik kasar dan gerakan  motorik halus. Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi sebagain besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki. Untuk merangsang motorik kasar menurut anak menurut Hadis (2003) dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, dan sebaginya. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Untuk melatih motorik kasar anak dapat dilakukan, misalnya dengan melatih anak berdiri di atas satu kaki. Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce.

B.     Tahap –tahap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
1.      Tahap Kognitif
Pada tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan satu gerakan tertentu.
2.      Tahap Asosiatif
Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan caara coba – coba kemudian meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali dimasa mendatang
3.      Tahap autonomous
Pada tahap ini, gerakan yang ditampilkan anaak merupakan respon yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan . anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis

Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak USia Dini
Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi  perilaku sehari – hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan dalam bergerak. Secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
Prinsip perkembangan motorik Anak Usia Dini

Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina dan Bouchard (1991)
a.       Kematangan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerak tersebut.
b.      Urutan
1.      Urutan pertama disebut perbedaan yang mencakup perkembangan secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang belum terarah kegerakan yang lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motorik
2.      Urutan kedua adalah keterpaduan yaitu kemampuan dalam menggabungkan motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerak yang baik
c.       Motivasi
Kematang motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang luas. Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi
yang datang dari luar.
d.      Pengalaman
Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditunjukkan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
e.       Praktik
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang nerkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru.


B.     GERAKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia TK, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu sendiri, mengancing pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan fisik lain serta kematangan mental, misalnya keterampilan membuat gambar. Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira 3 tahun. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau crayon untuk menggambar. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada perkembangan motorik anak TK. Anak perempuan lebih sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompat tali (skipping), atau melompat-lompat dengan bola besar (hoping). Sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan melempar, menagkap dan menendang bola atau berprilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. Ada beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak, misalnya aktivitas berjalan di atas papan, olahraga (melompat tali, renang, sepak bola, bulu tangkis, senam, bersepeda), menari, atau bermain drama. Berikut adalah table daftar perkembangan motorik anak usia TK, yaitu pada usia 3-4 tahun dan 5-6 tahun.


Perkembangan Motorik Anak Usia 3-4 tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
1.       Menangkap bola besar dengan tangan lurus di depan badan.
1     Menggunting kertas menjadi dua bagian
2         Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik.
2   Mencuci dan mengelap tangan sendiri
3         Mengendarai sepeda roda tiga melalui tikungan yang lebar.
3   mengaduk cairan dengan sendok
4     Melompat sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula.
4   Menuangkan air dan teko
5     Mengambil benda kecil di atas baki tanpa menjatuhkannya
5   Memegang garpu dengan cara menggenggam
6     Menggunakan bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 m
6   Membawa sesuatu dengan penjepit
7     Berjalan menysuri papan dengan menempatkan satu kaki di depan kaki lain
7   Apabila diberikan gambar kepada anak
8     Melompat dengan satu kaki
8   Membuka kancing dan melepas ikat pinggang
9     Berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa kehilangan keseimbangan
9   Menggambar lingkaran, namun bentuknya masih kasar
Perkembangan Motorik Anak Usia 5-6 tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
1      Berlari dan langsung menendang bola
1    Mengikat tali sepatu
2      Melompat-lompat dengan kakinbergantian
2    Memasukkan surat ke dalam amplop
3      Melambungkan bola tennis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan
3    Mengoleskan selai di atas roti
4      Berjalan pada garis yang sudah ditentukan
4    Membentuk
5      Berjinjit dengan tangan di pinggul
5    Mencuci dan mengeringkan muka tanpa membasahi baju
6      Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut
6     Memasukkan benang ke dalam jarum
7      Mengayuh satu kaki ke depan atau ke belakang tanpa kehilangan keseimbangan

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK ANAK USIA DINI

A.    PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK ANAK USIA DINI
Dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak TK peran guru sangatlah penting. Dalam merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar belakang yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan sesuai bagi anak didiknya. Guru juga perlu menentukan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai tingkat kemampuan anak didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Guru mempunyai peran yang penting dalam  pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain. Disekolah, gurulah yang menentukan apa aktivitas fisik atau olahraga yang dapat dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Guru juga berperan dalam menumbuhkan minat anak terhadap berbagai kegiatan motorikanak seperti jenis olahraga, menggambar, melipat kertas dan lain – lain. Peran gurulah yang dapat mengarahkan dan menumbuhkan minat anak untuk mengikuti semua kegiatan fisik motorik tersebut dengan tujuan agar gerakan motorik kasar dan halus anak dapat dikembangkan dengan baik.

Guru dapat membantu mengembangkan minat dan rasa percaya diri anak dan perasaan mampu melakukan berbagai kegiatan fisik motorik yang sesuai untuk anak TK. Pengembangan motorik anak yang baik akan meningkatkan kemampuan daan kekuatan otot – otot anak. Perkembangan kekuatan otot tersebut diimbangi dengan perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan otot yang lain. Apabila gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik maaka keterampilan motorik halus yang telaah dimiliki anak juga akan meningkat.
Guru perlu menentukaan tujuan yang akan dicapai. Guru perlu menentukan gerak dan keterampilan yang perlu dikuasi anak melalui pelaaksanaan beberapa kegiatan pembelajaran. Guru juga perlu menentukaan apa dan bagaimana cara menilai hasil belajar anak serta melaporkan hasilnyaa kepada orang tua anak didik.
Guru juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik anak USIA DINI dengan cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan proses belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik anak TK. Untuk meningkatkan gerakaan motorik anak maka yang dapat dilakukan guru adalah : 
1.      Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan untuk melatih keteramoilan motoriknya
2.      Memperlakukan anak dengan sama
3.      Memperkenalkan berbagai jenis keterampilan motorik
4.      Meningkatkan kesabaran guru karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan
5.      Aktivitas fisik yang diberikan keanak harus bervariasi
6.      Berilah anak – anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai perkembangannya.
7.      Saat melakukan aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama beberapa anak lain

C.    PERAN GURU DALAM  MEMBIASAKAN ANAK MEMAKAN MAKAN YANG  BERGIZI
Pertumbuhan fisik adalah proses metaboloisme yang memerlukan masukan oksigen dan zat gizi, serta beberapa zat penting lainnya. Proses ini berlangsung terus-menerus, bersifat kompleks,unik dan mengikuti pola tertentu. Kekurangan gizi pada masa anak – anak mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan anak saat ia dewasa. Guru perlu mempelajari  jenis – jenis makanan yang bergizi dan jumlah yang diperlukan untuk membantu optimalkan perkembangan fisik anak. Dengan pembiasaan makanan yang baik anak akan tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.

     METODE PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI

A.    TUJUAN PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik atau motoriknya maka guru-guru TK akan membantu meningkatkan keterampilan fisik atau motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningktkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga persekolahan/TK adalah anak mampu :

1.      melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian.
2.      mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak USIA DINI guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.
B.     METODE PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, metode dipilih guru berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditentukan. metode juga merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu.

Setiap guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya melaksakan kegiatan pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa pendidikan di TK mempunyai ciri khas sendiri. Oleh karena itu, ada metode-metode yang lebih sesuai untuk digunakan di TK dibandingkan metode-metode lainnya. Misalnya guru TK jarang sekali menggunakan metode ceramah dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan oleh karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang akan diajar.


Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak TK adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat.

Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak guru dapat menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami cedera. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan menentang, bahan dan alat dipergunakan dalam keadaan baik, serta tidak menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya.
Selain itu, dalam pemilihan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikanya dengan karakteristik anak TK yang selalu bergerak, susahy untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk megembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam atau diluar kelas, keterampialan apaka yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam kegitsn pembelajaran itu.
Penetuan tempat kegiatan akan menentukan pula peralatan yang akan digunakan guru. Misalnya, untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang diperlukan setiap anak, seperti gunting, kertas, pencil warna atau buku-buku untuk pola yang akan diguting anak jumlah dan peralatan diharapkan sesuai dengan jumlah ank sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar ketetapan organisasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Metode yang digunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak, seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan utuk kegiatan motorik kasar anak dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat, melompat, dan sebagainya. Guru saat mengembangkan perkembangan motorik anak adalah keamanan anak. Misalnya, saat anak berlari-lari diluar kelas, anak-anak perlu didampingi oleh beberapa guru untuk menjaga keamananya.
Untuk menerapkan beberapa metode yang sesuai utuk pengembangan motorik anak guru perlu menentukan  dan merencanakan:
a.       tujuan kegiatan
b.      tema atau topic kegiatan
c.       metode
d.      tempat kegiatan
e.       peralatan dan bahan yang akan digambar
f.       urutan langkah kegiatan apa saja yang nantinya akan dilakukan guru dan anak didiknya.
selanjutnya, guru perlu melaksanakan  kegiatan yang meliputi:
a.       kegiatan pembukan/awal
b.      kegiatan inti
c.       kegiatan penutup.
Terakhir, guru perlu menentukan evaluasi hasil belajar anak dengan menentukan dan mengembangan bentuk evaluasi untuk melihat kemampuan anak. Ada beberapa metode pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan motorik anak, misalnya metode bermain, karya wisata, demonstrasi, proyek atau pemberian tugas.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang dicapai anak, sedankan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak yang tidak mengalami cedera dan menyesusikannya degan karakteristik anak TK. Hal- hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan akat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. Untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu, metode ynag akan dipilih harus memungkinkan anak bergerek dan bermain karena gerak adalah unsure utama pengembangan motorik anak.