INILAH TIPS CARA MEMBANTU PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

By sulthan on Jumat, 30 Juni 2017

PAUD-Anakbermainbelajar---Tahap perkembangan bahasa di tahun pertama kehidupan disebut fase pralinguistik atau prabahasa. Di sini anak benar-benar bergantung pada gerakan tubuh dan suara seperti menangis dan tawa untuk menyampaikan perasaan dan kebutuhannya. Setelah itu akan beranjak ke tahap linguistik atau bahasa pada tahun kedua, dimana berbicara menjadi cara utama untuk berkomunikasi. Di atas usia tiga atau empat tahun, anak belajar menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat sederhana kemudian diikuti kalimat gabungan yang masuk akal karena anak telah belajar konstruksi tata bahasa yang tepat. Antara lima sampai tujuh tahun, Sebagian besar anak telah terampil menyampaikan pemikiran dan gagasan mereka secara lisan. Pada usia ini anak umumnya sudah menguasai 14.000 kata atau lebih, yang mungkin dapat berkembang menjadi dua atau tiga kali lipat selama fase anak menengah, hal ini tergantung pada lingkungan bahasa anak. 
Berbahasa anak, perkembangan anak, tahap perkembangan bahasa anak, pralignuistik

Perkembangan berbicara dan berbahasa berkaitan erat dengan perkembangan umum kognitif, sosial, perseptual, dan otot sel otak anak. Menurut Bowerman, Levinson, & Levninson, 2001, Perkembangan bahasa dan aturan-aturan pemakaiannya juga dipengaruhi oleh jenis bahasa yang anak dengar di rumah, sekolah dan masyarakatnya. Karenanya perlu dikondisikan lingkungan yang mampu mendukung perkembangan berbicara dan berbahasa anak tersebut.

Ada beberapa tingkatan Perkembangan bahasa anak-anak, yang perlu diperhatikan yang ditandai dengan ciri-ciri yaitu :
  • Prestadium. Pada tahun pertama: meraba, kemudian menirukan bunyi-bunyi. 
  • Masa pertama. ± 12-18 bulan: stadium kalimat satu kata
  • Masa kedua. ± 18-24 bulan: mengalami stadium nama. 
  • Masa ketiga. ± 24-30 bulan: mengalami stadium-flexi, menafsirkan, mengakrapkan kata-kata
  • Masa keempat. Mulai usia 30 bulan ke atas: Stadium anak kalimat dan rangkaian kata rumit.

Berikut beberapa Tips Untuk Orang Tua dan pendidik anak usia dini, untuk membantu perkembangan berbahasa anak, baik untuk memasuki perkembangan bahasa lisan maupun bahasa tulisnya yaitu  :
  1. Metode " Lihat, Dengar " Bagi Orang Tua
  2. Pilih sebuah buku yang amat menarik.
  3. Pastikan bahwa cetakan besar. Semakin muda anak, harus semakin besar huruf yang digunakan.
  4. Pilihlah buku dengan banyak gambar dan sedikit kata di setiap halaman.
  5. Bacakan buku itu untuknya. Jangan menyuruhnya membaca keras-keras.
  6. Gunakan jari atau petunjuk lain dalam pembacaan Anda.
  7. Bacalah dalam frase, dengan tekanan pada arti.
  8. Sesuaikan kecepatan membaca Anda dengan kemampuan anak Anda mengikuti teks.
  9. Ciptakan suasana gembira dan relaks bagi Anda maupun anak Anda.



Langkah-langkah dan cara mudah dalam melatih anak membaca dengan baik :
  1. Tunjukkan buku berwarna cerah kepada anak Anda sejak pertama kali Anda membawa dia ke rumah (sedini mungkin). Dan bacakanlah cerita setiap hari.
  2. Hubungkan membaca dengan semua indera, misalkan membaca kata apel dengan disertai gambar buah apel.
  3. Namai benda yang bisa dilihat.
  4. Beri nama hal yang bisa dilakukan.
  5. Bermain permainan fonetik (kata yang sederhana) , misalkan got, pot,.
  6. Bermain dengan kata kunci,  misalkan kata kuncinya bunga ; mawar, melati, anggrek.
  7. 24 Langkah awal untuk mahir menulis :
  8. Bermain dengan bola besar pada masa merangkak.
  9. Susun cangkir plastik untuk anak berusia 9 hingga 18 bulan.
  10. Gunakan papan berpasak untuk anak berusia 12 hingga 18 bulan.
  11. Puzzel sederhana dengan tombol besar untuk anak berusia 18 hingga 24 bulan.
  12. Menalikan manik-manik besar untuk anak berusia 18 hingga 24  bulan.
  13. Puzzel tangan yang lebih rumit sejak usia 2 tahun.
  14. Menuangkan beras dari wadah ke wadah, lalu menuang air.
  15. Penulisan masa awal.
  16. Sering-sering bermain air.
  17. Melukis dengan tangan, spons dan jari.
  18. Berganti ke bola kecil.
  19. Papan tulis kecil.
  20. Makeroni tali antara usia 2 dan 3 tahun.
  21. Serbet kertas berlipat dari usia 18 bulan.
  22. Menyusun puzzel besar pada ulang tahun ketiga.
  23. Menggambar di kertas besar mulai usia 3 tahun.
  24. Lalu gunakan kertas yang lebih kecil.
  25. Melatih Kepekaan jari dengan mengenali huruf-huruf timbul.
  26. Menyemir sepatu pada usia antara 3–5 tahun.
  27. Menyalin nama sendiri menjelang ulang tahun keempat.
  28. Anda menuliskan kisah pertamanya, dan anak menulis dengan menjiplak tulisan anda.
  29. Bantu dia menulis daftar belanja.
  30. Bermainlah permainan menulis di komputer pribadi.
  31. Dia " keranjingan " menulis sebelum umur 5 tahun.

Demikian tips dan cara membantu perkembangan bahasa anak,  semoga bermanfaat, untuk ayah-bunda, dan pendidik PAUD sekalian dalam rangka membantu pekembangan anak pada umumnya dan perkembangan bahasa anak khususnya. terimakasih.  https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id/
Selengkapnya

MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH ANAK USIA DINI DENGAN PROBIOTIK

By sulthan on Minggu, 25 Juni 2017

PAUD-Anakbermainbelajar---Pada perkembangan awal dari anak usia dini, terutama pada usia balita, imunitas tubuh si kecil belum sempurna. Oleh karena itu, jangan heran jika anak usia dini sering sakit. Untuk melindungi si kecil dari berbagai penyakit yang mudah masuk, harus dilakukan perlindungan dari dalam tubuh anak sendiri, dibutuhkan proteksi yang kuat dalam tubuhnya. Di sinilah peran probiotik sangat diperlukan.

Jenis probiotik yang terdapat dalam tubuh manusia sejak lahir adalah dari golongan Lactobacillus dan Bifidobacterium. Tapi seiring bertambahnya usia, maka jumlah probiotik tersebut akan berkurang karena anak terpapar dengan banyak bakteri. Hal inilah yang menyebabkan kesehatan saluran cerna menjadi menurun.

Probiotik pada dasarnya telah dimiliki oleh bayi sejak lahir namun bagi bayi yang lahir secara caesar, mereka tidak mendapatkan probiotik tersebut. Hal inilah yang membuat bayi kelahiran caesar memiliki alergi terhadap sesuatu karena memiliki sistem imun yang rendah akibat tidak adanya probiotik pada tubuh bayi.

Untuk mengetahui perbedaan manfaat dan fungsi probiotik dan prebiotik dengan jelas, simak terlebih dahulu fungsi dari probiotik berikut ini:
Menjaga kelangsungan hidup mikro ekosistem pada sistem pencernaan.
  • Membantu proses mencerna makanan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
  • Menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.
  • Menghilangkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
  • Mencegah diare.
  • Menghindari produktifitas gas yang berlebih.

Untuk mendapatkan manfaat optimalnya, probiotik harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Dan selama proses produksi, penyimpanan, penggunaan sampai berada di saluran cerna probiotik harus tetap hidup dan stabil. Untuk memaksimalkan probiotik, diperlukan prebiotik yaitu makanan bagi probiotik itu sendiri. Prebiotik paling banyak terdapat dalam ASI. Pemberian probiotik dengan didukung oleh jumlah prebiotik yang cukup dapat mengalahkan pertumbuhan mikro organisme jahat dalam tubuh, khususnya pada saluran cerna si kecil. Prebiotika dan probiotik sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan penyerapan kalsium. Karena keduanya dapat bekerjasama dengan optimal dalam membantu menjaga kesehatan tubuh si kecil.

Saluran pencernaan sikecil menjadi paling penting untuk kesehatannya karena dalam banyak penelitian kesehatan ditemukan bahwa pencernaan menjadi pusat utama yang terbanyak dalam daya tahan tubuh anak. Terungkap bahwa 80% produksi imunitas untuk daya tahan tubuh berasal dari saluran cerna. Karena itu peran probiotik sangat diperlukan. Apabila probiotik dominan dalam perut, maka dapat dicegah diare dan melancarkan buang air terutama untuk anak-anak. Bukan itu saja, probiotik juga dapat mengoptimalkan penyerapan nutrisi dalam tubuh serta meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.

Jika anak sehat dan terlihat fit, maka mereka pun dapat melakukan aktivitasnya baik dalam bermain maupun belajar dengan baik. 


Sumber: dirangkum dari berbagai sumber! :
Parents Guide-2008  www.Parentsguide.co.id
http://produk-moment.com/pengertian-probiotik-dan-prebiotik-dan-kegunaannya/
staypublichealth.blogspot.com/2012/02/pengertian-probiotik-prebiotik-dan.html
smartdetoxid.com/pengertian-prebiotik-dan-probiotik/
Selengkapnya

CARA MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) ANAK USIA DINI

By sulthan on Selasa, 20 Juni 2017

P3K PAUD, Kota P3K Lembaga PAUD, Kesehatan PAUD, UKS PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar---Tindakan yang utama adalah mencegah anak tidak mengalami kecelakaan. Namun, kadang kala ada saja hal-hal yang tidak bisa kita hindarkan terjadi. Berkenaan dengan hal tersebut maka setiap lembaga PAUD harus memiliki kotak P3K. Kotak P3K ini berisi alat, bahan dan obat-obatan yang diperlukan menangani pertama saat kecelakaan. Selain Kotak P3K, pendidik PAUD seharusnya menguasai juga tindakan sederhana pada pertolongan pertama saat kecelakaan terjadi.

Isi Kotak P3K 

Adapun isi kotak P3K yang baik dan harus disediakan(Sers and Sears, 2007):
  1. Penghilang rasa sakit, asetaminofen, baik yang merupakan cairan maupun supositoria (obat yang dimasukan ke dubur).
  2. Pelester perekat
  3. Kain penyeka alkohol
  4. Salep antibiotik
  5. Larutan antiseptik (Hibiclens, Betadine)
  6. Plester luka.
  7. Kapas berbentuk bola kecil 
  8. Pemoles berujung kapas (Q kiat)
  9. Lampu senter
  10. Kain kasar:bujur sangkar masing-masing berukuran empat inci (sepuluh sentimeter) dengan bantalan yang tidak lengket
  11. Hidrogen peroksida (H₂O₂)
  12. Kantong es instan
  13. Sirup ipekak
  14. Cangkir dan sendok obat atau penetas yang dikalibrasi
  15. Aspirator hidung
  16. Obat tetes hidung atau obat semprot hidung yang mengandung garam 
  17. Guting (Ujung tumpul) 
  18. Steris-steris (perban mengandung perekat yang berbentuk kupu-kupu)
  19. Termometer (kaca atau digital) 
  20. Alat penekan lidah
  21. Penjepit.




Pertolongan Pertama pada Anak yang Mengalami Pendarahan Kecil
  1. Luku segera dicuci dibawah air dingin yang mengalir selama beberapa menit sambil memenangkan anak dan menyampaikan pesan "lukanya segera sembuh". Hindari menenangkan anak dengan kalimat yang mengandung ketidak jujuran, misalnya: "tenang, tidak apa-apa kok".
  2. Luka diberi larutan antiseptik (betadine) dan ditutup dengan perban yang mudah lengket.
  3. Meskipun pendarahan sudah berhenti, sebaiknya tetap di perban untuk menentramkan hati anak dan mencegah infeksi lanjutan.


Pertolongan Pertama Pada Anak yang Mengalami Pendarahan Besar
  1. Pendidik harus tetap tenang saat menangani luka dan terus menenangkan anak dengan pesan logis yang menyamankan hati anak. Kepanikan anak dapat memompa darah lebih banyak lagi.
  2. Setelah anak tenang dan Usahakan hentikan pendarahan, segera bawa anak kerumah sakit atau dokter untuk mendapatkan perawatan segera.


Pertolongan Pertama pada Anak Luka Bakar

Menurut Sears dan Sears (2007) terdapat tiga tingkatan luka bakar. Luka bakar Tingkat Pertama, kulit berwarna kemerahan, tidak benar-benar menyakitkan sehingga hanya perlu air dingin, obat salep yang menenangkan. Luka bakar tingkat kedua, kulit melepuh, bengkak dan mengelupas. Luka bakar tingkat Ketiga merusak kulit yang lebih dalam dan kulit kehilangan bentuk aslinya. Jika anak mengalami luka bakar, maka tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Langsung celupkan area yang terbakar ke air dingin, paling tidak selama 20 menit. Jangan menggunakan es karena akan menyebabkan kerusakan jaringan. Jika luka bakar terdapat pada wajah maka usapkan handuk yang direndam air dingin atau pegang pipi di bawah air ledeng yang mengalir. Jangan mengoleskan lemak, mentega atau bedak di atas luka bakar.
  2. Jika pakaian anak terbakar maka nyala api dipadamkan dengan handuk, selimut, mantel dan pakaian, lain.
  3. Jika luka bakar hanya merah, tidak menggelembung maka luka cukup direndam dalam air dingin selama mungkin. Luka bakar dibiarkan tetap terbuka dan diperhatikan perubahannya.
  4. Jika kulit menggelembung, berwarna putih atau hangus, oleskan salep antiseptik (pencegah infeksi) dan tutup, jangan terlalu rapat, dengan kain bersih atau perban yang tidak melekat. Hubungi segera dokter atau anak dibawa ke unit gawat darurat.

Ketika memanggil paramedis, pastikanlah untuk memberikan informasi berikut ini kepada petugas gawat darurat:
  1. Lokasi keberadaan diikuti dengan petunjuk arah
  2. Nomor telepon pendidik dan lembaga PAUD
  3. Nama dan umur anak
  4. Kondisi anak
  5. Penyebab kecelakaan.


Pemberian Nafas Buatan pada Anak

Pernafasan buatan perlu diberikan kepada anak jika anak pucat, biru dan sungguh-sungguh tidak bernafas. Pendidik disarankan membaca dan mengikuti pelatihan untuk mengetahui bagaimana cara dan tahap pemberian nafas buatan. Hingga diusahakan yang memberikan nafas buatan adalah orang yang benar-benar ahli dan terlatih dalam memberikan nafas buatan ini. (Baca juga tentang cara memberikan nafas buatan pada anak).

Demikian cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada anak usia dini, baik di rumah maupun di lembaga-lembaga PAUD yang ayah-bunda pimpin. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terimakasih.

Selengkapnya

CARA DAN UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA KECELAKAAN PADA ANAK USIA DINI

By sulthan on Minggu, 18 Juni 2017

PAUD-Anakbermainbelajar---Anak usia dini selalu aktif bereksplorasi dengan keingintahuan yang amat tinggi. Semua benda baru dan menarik akan diamati dan dipelajarinya dengan seksama. Mereka belum mengetahui dan menyadari jika ada hal yang membahayakan dirinya. Keingintahuannya yang besar akan medorong anak tergerak untuk memanjat furniture, memasuki lemari, meraih apapun yang menarik, memasukan benda ke dalam mulut dan hidungnya, menggoyang-goyang dan mendorong TV, bahkan akan memasukan tangannya ke colokan listrik. Ini adalah perilaku positif untuk mereka menjadi lebih cerdas dari waktu ke waktu. Tugas pendidik dan pengelola adalah memastikan semua yang berada di dekat anak aman dan edukatif.

Aturan umum untuk menciptakan lingkungan aman bagi anak usia dini adalah semua area dan benda-benda yang berada dalam radius jangkauan harus aman jika menjadi pusat perhatian dan bahan eksplorasi anak. Semua sudut dan sentra harus terhindar dari barang kondisi tempat yang membahayakan anak.


Kecelakaan anak, Kecelakaan di PAUD, Anak Korban Kecelakaan, Kecelakaan Kecil, Insiden Anak di Sekolah

Keamanan area dan benda-benda di lembaga PAUD akan mencegah terjadinya kecelakaan pada anak. Namun kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan dengan selalu melakukan pengawasan penuh pada setiap anak karena kecelakaan juga bisa ditimbulkan oleh hal lain seperti interaksi antar anak atau gerakan anak yang melampaui batas dan penyebab lainnya. Selain itu, anak perlu mengenal dan penjelasan setiap benda dan kejadian-kejadian yang berpeluang dapat mencelakakan anak. Anak perlu dididik untuk disiplin memenuhi aturan yang berlaku dan secara bertahap anak ditumbuhkan kesadarannya bahwa disiplin mematuhi aturan akan menyelamatkan diri sendiri dan juga mengamankan orang lain.

Terdapat dua tindakan utama yang berkenaan dengan kecelakaan terjadi di lembaga PAUD yaitu :
  1. Tindakan Preventif melalui: a. Penyiapan lingkungan yang aman, b. membuat aturan. c. Memberi penjelasan kepada anak tentang bahaya disekitar anak dan bagaimana mencegahnya.
  2. Tindakan Penanganan Pertama pada kecelakaan. (Baca juga cara melakukan pertolongan pertama pada Kecelakaan Anak usia dini di sini!)

Salah satu upaya dalam pencegahan terjadinya kecelakaan pada anak adalah dengan memahami, mewaspadai dan mencegah kecelakaan tersebut pada anak. Kecelakaan yang Paling umum menurut Tahap Perkembangan (Sears and Sears, 2007).

1. Bayi yang baru lahir hingga berusia enam bulan (berguling dan menjangkau)
  • Kecelakaan di boks
  • Jatuh dari tempat mengganti pakaian atau dari kursi kayu
  • Luka bakar karena tumpahan dari secangkir kopi, teh atau air panas
  • Kecelakaan di kendaraan karena penggunaan kursi mobil untuk bayi dengan tidak semestinya atau tidak menggunakan sama sekali.

2. Bayi yang berusia 6-12 bulan (merangkak dan berjalan)
  • Kecelakaan akibat mainan: tepi yang tajam, benda-benda kecil yang bisa dimasukan ke mulut
  • Kecelakaan akibat duduk dikursi bayi yang tinggi
  • Jatuh dan menghantam sudut meja yang tajam, tepian tangga 
  • terbakar rokok
  • Kecelakaan karena memegang: memegang yang panas dan tajam
  • Kecelakaan karena alat bantu berjalan dan kereta dorong
  • Kecelakaan di mobil.

3. Anak yang berusia 1-2 tahun (berjalan dan menyelidik)
  • Kecelakaan karena memanjat
  • Menelan racun
  • Kecelakaan karena menjelajah
  • Resiko dari air yang tidak dijaga: kolam ikan, kolam renang, bathtub, kloset dan air mancur.
  • Terpotong, tergores dan hal lain yang menyebabkan terluka.

Karena itu untuk menghidari terjadinya kecelakaan pada anak seperti yang disebutkan diatas maka perlu dilakukan dan dikondisikan hal-hal yang bersentuhan dengan anak di rumah atau di lembaga PAUD seperti:

1. Memilih Mainan yang Aman bagi Anak Usia Dini
  • Mainan yang disediakan bagi anak sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan mainnya. Bagi 0-2 tahun, sangat berbahaya jika meletakan mainan berupa manik-manik kecil karena akan dimakan dan dimasukan hidung. Balok berbahan kayu juga berbahaya karena mainan tersebut akan dilempar.
  • Mainan dan wadah atau lemari tempat mainan tidak memiliki bagian tepi yang tajam atau bagian yang mudah masuk ke kulit
  • Hindari menyediakan mainan plastik yang mudah patah lalu patahan tersebut berpotensi melukai anak. Ada baiknya ketika membeli mainan plastik, kita mencoba membengkokannya untuk melihat apakah mudah patah atau tidak.
  • Mainan sebaiknya tidak dibuat dan dicat dengan bahan yang bersifat toksik
  • Alat bantu berjalan (baby walker) tidak perlu digunakan karena tidak aman bagi anak dan sebenarnya alat ini juga tidak dapat membantu anak bisa cepat berjalan
  • Penataan mainan di rak mainan harus mempertimbangkan apakah jika diraih anak akan tumpah dan dapat melukai anak
  • Rak mainan selain tidak berujung tajam juga tidak bersifat ringan dan mudah tumbang
  • Alat mainan lur upayakan dari bahan plastik bukan besi terutama untuk bahan ayunan. Sudah banyak kejadian dimana ayunan besi melukai anak saat bermain.
  • Kursi anak sebaiknya yang berat sehingga tidak mudah terbalik kebelakang saat diduduki anak. Begitu juga meja, ujungnya diupayakan tidak runcing juga berat.

2. Kamar Mandi yang Aman bagi Anak Usia Dini
  • Bathtub lantai kamar mandi dan jalan menuju kamar mandi diberi alas antilicin
  • Kunci pintu bagian dalam tidak dalam jangkauan anak untuk menghindari anak terkunci di dalam kamar mandi
  • Alat dan bahan-bahan pembersih yang tidak aman harus jauh dari jangkauan anak
  • Keran mandi air panas harus dilengkapi pengaman yang tidak bisa dibuka anak.

3. Kamar Tidur yang aman bagi anak

Semua prabot, furniture dan perlengkapan kamar tidur harus layak dan aman untuk anak, jauhkan kamar tidur dari bahan dan barang-barang orang dewasa yang berbahaya bagi anak.


4. Halaman yang aman
  • Alat main luar diusahakan dari bahan plastik bukan besi terutama untuk bahan ayunan. Sduah banyak kejadian dimana ayunan besi melukai anak saat bermain.
  • Sangat dianjurkan ayunan dengan duduk seperti pelana karena mencegah anak terlembar juga membatasi anak untuk tidak berdiri sambil berayun.
  • Ayunan dipasang dengan ketinggian berbeda untuk kelompok umur anak yang berbeda pula.
  • Peralatan ayunan sebaiknya dipasang sedikitnya dua meter dari penghalang (pagar atau dinding) dan permukaan di bawah ayunan harus rata dan lembut untuk mengurangi resiko kecelakaan saat anak terjatuh.
  • Simpanlah tangga sehabis dipakai agar anak tidak menggunakannya.
  • Jangan memotong rumput dengan mesin pemotong rumput saat anak bermain di halaman dan simpat segera mesin pemotong ketempat yang tidak bisa ditemukan anak.
  • Pastikan kolam ikan hias atau kolam renang dirancang dengan tingkat keamanan dan pengawasan yang baik. Lembaga PAUD yang punya kolam harus ekstra hati-hati jika ada anak didiknya berumur di bawah lima tahun. Saat ini tersedia alat sensor gerakan yang dapat memberikan tanda jika anak jatuh ke kolam.

Dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan pada anak usia dini, baik di rumah maupun di sekolah (lembaga PAUD), tindakan yang paling utama adalah mencegah anak tidak mengalami kecelakaan. Namun kadangkala meskipun kita sudah berupaya keras, ada saja kecelakaan yang tidak bisa kita hindarkan terjadi. Karena itu juga maka di rumah dan disetiap lembaga PAUD harus memiliki kotak P3K. (Baca juga Petolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K di Lembaga PAUD).

Demikian tentang cara dan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan pada anak usia dini, semoga tulisan ini bermanfaat. terimakasih. https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id/
Selengkapnya

CARA MEMBUAT STRUKTUR LEMBAGA PENYELENGGARA TAMAN KANAK-KANAK (TK)

By sulthan on Selasa, 13 Juni 2017

PAUD-Anakbermainbelajar---Keberadaan struktur penyelenggaraan Taman Kanak-kanak (TK) sangatlah penting, ia bukan hanya sebagai kebutuhan yang bersifat formalitas belaka, tetapi sudah menjadi media penting bagi penyelenggara dan pelaksana dalam operasional TK yang bersangkutan. Struktur lembaga dapat menunjukan mekanisme kerja yang bersifat organsatoris dan fungsional serta menggambarkan struktur kewenangan tugas dan kepemimpinan pada suatu lembaga TK yang bersangkutan. 

Bentuk dan mekanisme struktur pada suatu lembaga biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, keluasan, dan jangkauan kerja dari yayasan penyelenggara. Struktur yayasan penyelenggara lembaga TK secara secara sederhana biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara, serta diikuti oleh pelaksana operasional TK yang terdiri dari Kepala TK, dewan guru, staf administrasi dan persatuan orang tua murid (POM). Dalam undang-undang organisasi yayasan yang baru, pengurus yayasan penyelenggara tidak diperkenankan merangkap jabatan antara menjadi pengurus di yayasan dan menjadi pelaksana di tingkat operasional, seperti kepala TK atau guru. Hal ini berarti bahwa kedudukan, fungsi, dan tugas pembina dan pengurus yayasan tidak boleh dirangkap jabatan dengan tugas-tugas fungsional, baik guru maupun kepala TK. Struktur tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini ;  



Pada bagan tersebut menggambarkan struktur kelembagaan sebuah organisasi pendidikan TK yang dikehendaki sesuai dengan undang-undang tentang penyelenggaraan yayasan. Selanjutnya, bagaimana dengan sebagian besar organisasi penyelenggara TK yang merangkap jabatan, yaitu sebagai dewan pendiri, pengurus yayasan, dan sekaligus sebagai kepala TK? Dalam hal kondisi seperti ini sudah barang tentu tidak sesuai dengan struktur organisasi yayasan yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 16 tahun 2002.

Demikian tentang membuat struktur lembaga penyelenggara Taman Kanak-kanak, semoga bermanfaat. terimakasih.
Selengkapnya