7 KALIMAT YANG TIDAK BOLEH DIDENGAR ANAK

By sulthan on Minggu, 23 Desember 2012



Berbagai masalah rumah tangga, pekerjaan, sampai kenakalan anak tak jarang membuat Anda lepas kontrol dan marah. Bahkan tak jarang, anak-anak menjadi sasaran kemarahan Anda, entah melalui sikap ataupun kata-kata kasar yang keluar dari mulut Anda. Hati-hati bila Anda sering kelepasan bicara seperti ini.
"Kata-kata bisa menjadi sumber inspirasi, tetapi juga bisa melukai perasaan," ungkap Chick Moorman, penulis bukuParent Talk dan Spirit Whisperers.

Meskipun anak Anda menimbulkan banyak masalah, sebagai orangtua tak sepatutnya Anda melontarkan kata-kata yang menyakitkan bagi anak. Efek dari ucapan kasar tersebut sering kali lebih merugikan daripada yang Anda bayangkan. Contohnya seperti ini:


"Kalau nakal, Ibu akan meninggalkanmu di sini." Anda mengancam dan menakuti anak-anak dengan harapan agar mereka patuh pada perintah Anda. Perlu Anda ketahui, ketakutan terbesar anak-anak kecil adalah tersesat sendirian dan merasa tidak aman. Oleh karena itu, tindakan Anda meninggalkannya sendirian akan menimbulkan trauma bagi dirinya.
Alih-alih mengancam dan menakuti anak, lebih baik katakan keinginan Anda dengan baik. Misalnya ketika anak merengek minta mainan, katakan saja padanya, "Arka, kalau kamu terus merengek seperti itu, kita akan pulang sekarang. Tapi kalau kamu tidak nakal, kita akan tetap di toko ini dan memilih belanjaan bersama."
Alternatif lainnya adalah dengan beristirahat sejenak. Kenakalan anak dan kemarahan Anda mungkin saja merupakan tanda bahwa Anda atau anak butuh istirahat.

"Kamu seharusnya malu." Banyak orangtua yang beranggapan bahwa dengan mengungkapkan hal tersebut, anak akan malu dan akan mengubah sikapnya sesuai dengan yang mereka inginkan. Namun, anak kecil belum dapat memahami rasa malu yang terjadi akibat kesalahan yang diperbuatnya. Oleh karena itu, hal ini belum tentu langsung berhasil. Jika terlalu sering mengatakan hal ini, maka mereka hanya akan berpikir bahwa segala sesuatu yang dilakukannya selalu salah.

"Seandainya kamu tidak pernah ada." Kalimat ini punya makna: "Ayah dan ibu tidak pernah menginginkanmu." Karenanya, kalimat ini tidak sepantasnya diucapkan oleh orangtua. Kalimat ini akan sangat menyakitkan, baik bagi si anak maupun orang lain yang mendengarnya. Terlepas dari kenakalan yang telah dilakukan anak, ia hadir karena kehendak Anda dan suami. Maka, bersikaplah sebagai orangtua yang bertanggung jawab dengan mengasuh dan mendidik anak dengan baik, bukannya menyalahkannya karena lahir di dunia.

"Kamu yang membuat Ibu bercerai." Tidak ada anak yang menjadi penyebab orangtuanya bercerai. Ketika kalimat ini diucapkan, maka secara tak langsung Anda membuat anak-anak menanggung beban emosional seumur hidupnya. Bahkan ketika Anda menjelaskan dengan penuh kehati-hatian tentang perceraian, anak-anak akan merasa sangat bertanggung jawab atas keputusan Anda untuk bercerai. Anak akan beranggapan bahwa jika dia bersikap lebih baik, maka Anda tidak akan bercerai. Meski tak terucapkan oleh anak, masalah ini sering jadi masalah yang serius.

"Kenapa kamu tidak seperti saudaramu yang lain?" Dengan mengatakan hal ini, maka secara tidak langsung Anda membandingkan anak-anak dengan saudaranya yang lain bahwa anak tidak cukup pintar, cukup baik, ataupun cepat belajar dibanding saudaranya. Pembanding ini juga akan meningkatkan persaingan antarsaudara meningkat, yang kelak akan merusak hubungan persaudaraan dan mengembangkan keterpisahan. Terima setiap anak dalam keluarga Anda karena mereka memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri. Bantu anak untuk melihat keistimewaan mereka dengan berfokus pada masing-masing individu tanpa menggunakan perbandingan.

"Biar Ibu yang menyelesaikan." Mungkin, maksud hati ingin membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah yang sulit dikerjakan. Namun, jika terlalu sering melakukan hal ini, maka Anda telah mengambil alih pekerjaan anak yang seharusnya bisa dikerjakannya sendiri. Hal ini justru malah akan melemahkannya. Mengambil alih pekerjaan anak mungkin bisa menghemat waktu Anda di masa sekarang, tetapi Anda meninggalkan beban di masa depan karena anak jadi tak terbiasa mandiri.

"Ibu bilang begitu, ikuti saja." Kalimat ini memang terdengar seperti perintah keras bagi anak. Namun, arti yang terdalam dari kalimat ini adalah, "Saya orang dewasa, dan kamu anak-anak", atau "Saya pintar, dan kamu bodoh", atau "Saya berkuasa, dan kamu tidak", atau "Saya yang mengatur, dan kamu yang harus mengerjakan." Penegasan ini akan menciptakan jurang yang lebar antara Anda dan anak.

Gaya bicara seperti ini menimbulkan rasa kesal pada anak, bahkan mungkin rasa benci dan persaingan untuk berebut kekuasaan dalam rumah. Cobalah untuk menggunakan bahasa yang lebih baik untuk mengungkapkan ketidaksetujuan anak sehingga mereka lebih menghormati dan mengerti apa yang Anda rasakan.

Sumber : kompas.com 2012

Selengkapnya

LEMBAGA PAUD SE INDONESIA (Provinsi Nanggro Aceh Darussalam)

By sulthan on Rabu, 05 Desember 2012

  1. Paud Indah : Jln. Mawar Desa Darut Kecamatan Darul Imah Aceh Besar
  2. Paud Mekar Jaya :  Jln. Tgk Cot Malem Desa Cot Gud Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar
  3. Paud Putri Gina :  Jln. Tanjong Desa T.Diah kecamatan Darusassalam Aceh Besar
  4. Paud Bina Umat : Jln. Jl.Lubuk-Seunelop 23371 Aceh Besar
  5. Paud Mekar Jaya : Ds. Lubuk 23371 Aceh Besar.
  6. Paud Al Qaisar : Jln. Mns. Mapen Aceh besar
  7. Paud Mawaddah Warahmah : Jln. Sukamakmur Aceh Besar
  8. Paud Tulus Bunda : Desa Lamtanjong Aceh Besar
  9. Paud Tanjong : Desa Gempong Tanjong Aceh Besar
  10. Paud Barona : Ds. Mata Ie Montasik Aceh Besar
  11. Paud RAUDHATUL ATHFAL : Ds.Beuradeun Aceh Besar  Aceh Besar
  12. Paud ALHIBBAH: Lampisang Aceh Besar
  13. Paud NURUL AINI: Paleuh Blang Aceh Besar
  14. Paud HARAPAN BUNDA : Desa Banda Safa
  15. Paud NURUL HIDAYAH : Desa Piyeung Datu
  16. Paud Pinang Muda : Jln. Pasar Pendidikan
  17. Paud NURUL FIKRI : Ds.Bukit Panjang 2 Kec.Manyak Pahet
  18. Paud RAUDHATUL JANNAH : Kp. Bandar Khalifah Kec. Bendahara
  19. Paud NURUL IKHWAN : Ds.Paya Bedi Ken Rantau
  20. Paud Pertiwi : Ds.Suka Jadi Kec. Rantau
  21. Paud Mutia : Ds. Suka Mulia Kec. Rantau Ds. Suka Mulia Kec. Rantau
  22. Paud Mutiara : Jln. Ir. H. Juanda Kec. Karang Baru
  23. Paud Matahari Kecil : Desa Bukit Tempurung Kec. Rantau
  24. Paud Iqbal Jaya : Ds. Paya Tampah Kec. Karang Baru  
  25. Paud Al-Akbar  : Ds. Ingin Jaya Kec. Rantau
  26. Paud Al-Hafidz : Ds.Suka Rakyat Kec. Rantau
  27. Paud Malahayati : Ds. Perdamaian Kota Kualasimpang
  28. Paud Tahriqul Jannah : Ds. Perdamaian Kota Kualasimpang
  29. Paud Permata Bunda : Ds. Paya Udang Kec. Seruway
  30. Paud Peduli : Ds.Alur Tani I Kec.Tamiang Hulu
  31. Paud Peduli Kasih : Desa.Rantau Manyang Ds.Kaloy
  32. Paud Syakirah : Desa. Sungai Liput Kec. Bendahara
  33. Paud Idola Banda : Kampung Pusong Kapal Kec. Seruway
  34. Paud Kartika XIV : Asrama Yonif 111/KB Tualang Cut
  35. Paud Nurul Afika : Desa. Suka Ramai Kec. Seruway
  36. Paud Restu Bunda : Desa. Paya Udang Kec. Seruway
  37. Paud Harapan Bunda : Desa. Gelung Kec. Seruway
  38. Paud Rouzatul Bunda : Kampung Tangsi Lama
  39. Paud AN-NUR : Kampung Suka Damai Kec. Seruway
  40. Paud  BIRRU WALIDAIN : Kampung Besar Kec. Banda Mulia
  41. Paud AL-IKLAS : Kampung Tanjung Mulia Kec. Bendahara
  42. Paud  AL-ANSHAR : Kec. Bendahara
  43. Paud MISHBAHUL HAYAT : Kec. Bendahara
  44. Paud  BIJEH MATA : Mtg. Kruet
  45. Paud DARUL ILMI : Idi Rayeuk
  46. Paud  ANEUK MEUTUAH : Panton Rayeuk  M
  47. Paud  BIJEH MATA : Mtg. Kruet
  48. Paud  PEULALE HATE : Darul Aman
  49. Paud  LAOT ILEUME : Kuala Idi Cut
  50. Paud AL-HUSNI : Nurussalam
  51. Paud TABINA PANGSA : Idi Rayeuk
  52. Paud TABINA PANGSA : Idi Rayeuk
  53. Paud ZAKIRA : Peureulak Barat
  54. Paud PERMATA BUNDA : Julok Aceh Timur
  55. Paud  PUTROE BUNGSU : Julok Aceh Timur.
  56. Paud Guna Hayati : Aceh Utara
  57. Paud ACEH LON SAYANG : Blang Dhod
  58. Paud Sunnah : Dsn Lamyong Rukoh
  59. Paud Putik Mawar : Gp. Pango Raya Ulee Kareng
  60. Paud Babul Abrar : Lamjamee B.Aceh
  61. Paud Fortuna : Lampineung B. Aceh
  62. Paud Pend. Permata Bunda : PB. Tunong Dsn Damai
  63. Paud Al- Asyura : Gampong Meurandeh
  64. Paud Pendidikan Nurul 'A-la : Jl. Pang. polem no 41 Gp. Jawa
  65. Paud Cinta Kasih : Prof. Majid Ibrahim no. 101
  66. Paud Yayasan Pendidikan Al- Qalam : Kota Langsa
  67. Paud PAUD Buah Hati : Jl. Masjid no 25 Sidodadi
  68. Paud  Chitra : Gp. Teungoh
  69. Paud Al-Kautsar : Alue Dua
  70. Paud Dwi Ikhwani : Jl. Perumnas Langsa
  71. Paud Anak Bangsa I : Kec. Banda Sakti
  72. Paud Anak Bangsa II : Kec. Muara Satu
  73. Paud Anak Bangsa III : Kec. Muara Dua
  74. Paud PELITA BUNDA  : Desa Suak Sibadeng
  75. Paud Yayasan Raudhatul Ilmi : Desa Pante Ceuremen A. Barat
Propinsi Selanjutnya Lihat disini !!
    Selengkapnya

    KOMUNIKASI DALAM PENGASUHAN ANAK

    By sulthan

    Pengertian komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini adalah hubungan manusiawi antar individu baik verbal maupun non verbal, secara individu dan atau kelompok, sehingga terjadi saling memahami untuk menciptakan hubungan akrab dengan anak usia dini, pengasuh, pengelola, dan orang tua.

    Perkembangan keterampilan berkomunikasi merupakan kunci untuk pengendalian diri dan keberhasilan hubungan dengan yang lainnya.
    Komunikasi produktif terjadi bila para pelaku komunikasi sama-sama merencanakan strategi komunikasinya untuk saling memberi rasa nyaman dan puas dalam berkomunikasi.  Namun demikian, komunikasi produktif akan sulit atau jarang  dapat  tercapai apabila pendidik lebih sering menampilkan gaya komunikasinya yang menonjolkan aspek otoritas dan kekuasaan. Karena pola komunikasi yang otoriter akan diserap oleh anak didiknya sehingga mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang otoriter. Dan ini akan menjadi lebih buruk lagi bila pola komunikasi serupa diterapkan oleh para orang tua di keluarganya .
    Oleh karenanya,  dalam kaitan ini, marilah sejenak kita menyimak sebuah puisi hasil karya  Dorothy Law Nolte yang berjudul “Children Learn What They Live” yang diterjemahkan bebas oleh Jalaludin Rachmat dengan  judul :

    Anak Belajar dari Kehidupannya
    Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
    Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
    Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
    Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri

    Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
    Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
    Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
    Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia akan belajar keadilan
    Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
    Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
    Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, dan persahabatan,
    Ia belajar menemukan cinta delam kehidupan.

    Bila ditilik isi puisi di atas, dalam kaitannya dengan komunikasi dan interaksi di dalam kelas, maka yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana pemilihan serta penggunaan bahasa oleh para pendidik dalam berkomunikasi maupun berinteraksi dengan anak didiknya, dan bagaimana pendidik menciptakan situasi yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.  Kesempatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan; bercakap-cakap, bercerita, dan tanya-jawab. Disamping itu pendidik juga harus menyediakan sarana pendukung perkembangan bahasa, yaitu alat permainan yang menstimulasi perkembangan bahasa anak,  seperti boneka-boneka, mobil-mobilan, atau alat-alat di sentra bermain peran. 

    Dengan demikian, maka  peran pendidik di sini adalah ‘guru bahasa“  dan bahkan dalam konteks yang lebih luas dapat dikatakan bahwa orang tua adalah  “guru bahasa“  bagi anaknya. Hal ini dapat dimengerti karena dalam berinteraksi, kita menggunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Oleh karenanya baik orang tua maupun pendidik memegang peranan penting dalam menciptakah situasi dan kondisi yang kondusif, sehingga pola komunikasi produktif dapat tercipta. Dalam hal demikian  para  pendidik  dituntut untuk menggunakan gaya bahasa dan pola komunikasi yang tepat sehingga tujuan komunikasi dan interaksi dapat tercapai. 

    Komunikasi dapat berbentuk verbal: yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata dan atau ungkapan, dan dapat berbentuk non verbal: menggunakan isyarat, gerak tubuh, dan atau alat/media tertentu. Kedua bentuk komunikasi ini digunakan secara bergantian dan saling melengkapi dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan anak. 

    Para ahli menyatakan bahwa komunikasi orang tua dengan anaknya merupakan hal paling penting dalam kehidupan anak.
    Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan social. Dengan berkomunikasi kita dapat mengetahui, memahami dan merasakan pikiran atau perasaan orang lain.

    Komunikasi dilakukan sejak anak dilahirkan. Bayi melakukan komunikasi dengan orang-orang sekitarnya melalui tangisan dan gerakan tubuhnya. Bayi dapat memahami komunikasi orang sekitarnya, dari suara yang didengarnya terutama suara ibunya serta mimik wajah yang dilihatnya. Anak yang lebih besar melakukan komunikasi dengan bahasa. Celotehan anak walaupun belum dimengerti merupakan awal anak membangun komunikasi dengan bahasa.

    Selama berkomunikasi terjadi proses belajar. Komunikasi membangun hubungan dengan sekeliling bahkan dengan dunia. Dengan berkomunikasi dapat saling mengenal,saling bertukar pikiran, saling menyampaikan perasaan, sehingga tumbuh rasa saling percaya, saling menyayangi dan saling memahami.

    Komunikasi yang baik membantu anak untuk mengembangkan kepercayaan diri, harga diri, dan memahami orang lain. Komunikasi yang baik membantu anak tumbuh menjadi orang dewasa yang memiliki perasaan yang baik tentang dirinya dan orang lain.

    Komunikasi yang baik membangun hubungan yang harmonis, kerjasama dan merasa nyaman. Sebaliknya komunikasi yang buruk dapat membuat anak tidak menyukai orang dewasa, munculnya konflik dan ketidak nyamanan. 

    Komunikasi yang efektif mempertajam kepekaan terhadap lawan bicara. Memahami keberadaan anak memudahkan kita menjalin hubungan  yang lebih erat dengannya. Anak yang hidup dalam keluarga yang memiliki komunikasi yang sehat dapat terhindari dari perilaku yang mendatangkan konflik.

    Sesungguhnya dalam setiap proses komunikasi semua kemampuan anak sedang dibangun. Artinya kemampuan atau kecerdasan anak tidak dirangsang terpisah-pisah, tetapi utuh saling terkait.

    Baca selengkapnya di sini !!
     
    Selengkapnya